
TIMESINDONESIA, BALI – Event besar bertajuk "Gema Perdamaian" telah menghibur warga Bali. Dan kini sudah memasuki acara puncak. Acara tersebut diselenggarakan sebagai bentuk perdamaian antara suku, etnis, agama dan kelompok masyarakat di Bali.
Acara itu digelar di monumen perjuangan rakyat Bali, Kota Denpasar, pada Sabtu (8/10/2016). Acara Gema Perdamaian itu juga diisi dengan doa bersama oleh pimpinan umat dari berbagai agama.
Advertisement
Selain itu juga diikuti oleh para pawai dari kesenian budaya Bali, dengan menggunakan pakian adat. Saat berlangsung acara, peserta acara mengelilingi monumen Bajra Sandi dengan membawa benderah merah putih.
Menurut Ketua Panitia Gema Perdamaian, Jero Jemiwi, kali ini adalah acara puncak Gema Perdamaian yang ke 14. "Acara sudah dimulai sejak 21 September 2016 lalu. Ini adalah acara tahunan," ujarnya.
Namun, Jemiwi juga menegaskan bahwa acara tersebut bukan memperingati Bom Bali pada tahun 2002. "Tetapi kita mengambil semangat damai, dan pembelajaran luar biasa dari tahun 2002 untuk melakukan kegiatan Gema Perdamaian untuk membangkitkan kesadaran damai," katanya.
Selain itu, adanya Gema perdamaian ini sebagai mesin kesadaran damai bagi setiap individu yang berbeda untuk salin menghargai dan toleransi.
"Damai dan harmoni. Sesungguhnya urusan hati manusia dan urusan pribadi setiap individu. Tetapi setiap individu yang notabene berbeda itu perlu mesin sosial untuk membangkitkan rasa damai. Dengan adanya kegiatan Gema Perdamaian ini, kita akan sadar apa itu sebenarnya Bhineka Tunggal Ika," jelasnya.
Masih menurut Jemiwi bahwa Gema Perdamaian dilakukan secara swadaya. Tidak ada pihak sponsor atau dimiliki oleh suatu komunitas tertentu. Tapi acara itu memang untuk rakyat Bali dan Indonesia. "Siapapun bisa disini," katanya.
Diketahui, acara Gema Perdamain ini diikuti oleh 12 ribu komunitas sebagai bentuk dukungan untuk membangkitkan rasa kedamaian. "Tidak hanya dari Bali tapi juga diikuti semua etnis dan suku di Indonesia. Bali harus selalu damai," akunya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rochmat Shobirin |