Berpakaian Penari Gandrung, 40 Bule Meriahkan Banyuwangi Ethno Carnival

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Karnaval budaya Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2016, Sabtu (12/11/2016) berlangsung meriah. Sebanyak 160 peserta tampil dengan kostum menawan yang berakar pada budaya lokal Banyuwangi.
Untuk edisi kali ini, BEC menghadirkan tema "The Legend of Sritanjung Sidopekso" yang mengangkat legenda rakyat yang menceritakan asal usul nama Banyuwangi.
Advertisement
Karnaval tahunan ini semakin meriah dengan kehadiran 40 wisatawan mancanegara yang ikut berparade. Mereka berpakaian layaknya penari Gandrung dan ikut berjalan menyapa masyarakat Banyuwangi.
"Ini pertama kalinya saya berlibur di Banyuwangi dan langsung terlibat di acara yang unik ini, sangat menyenangkan sekali," kata Dzmitry Magvay Nedashkouskiy dari Republik Belarusia
Tampil sebagai bintang tamu adalah Putri Pariwisata 2015, Dikna Faradiba yang tampil dengan kostum bertema Barong Sunar Udara. Kostum Barong Sunar Udara karya desainer Banyuwangi Annisa Febby Chaurina ini pernah dinobatkan sebagai Best National Costume dalam ajang Miss Supermodel International 2016 yang diselenggarakan di New Delhi India pada 21 Maret 2016 lalu.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, BEC mempunyai tiga tujuan, yakni mengenalkan budaya lokal ke publik global, menjadi ruang untuk mengapresiasi anak-anak Banyuwangi yang bergiat di bidang seni-budaya, dan menggerakkan ekonomi masyarakat, karena membuat hotel penuh, kuliner laris, oleh-oleh ludes, dan jasa-jasa penunjang bergerak seperti jasa transportasi, pemandu wisata dan lain-lain,
"Ini adalah pesta rakyat tujuan utama dari berbagai event pariwisata yang kami gelar adalah untuk menggerakkan ekonomi rakyat. Di setiap festival, kami membebaskan trotoar di sekitar lokasi untuk berjualan UMKM karena ini adalah pesta mereka," kata Anas.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Sukmana |