Peristiwa Daerah

Demi Udang Sisa, Ibu-ibu Rela Bergumul dengan Lumpur Tambak

Sabtu, 19 November 2016 - 22:14 | 106.84k
Kaum ibu-ibu pemburu udang vaname di tambak paska panen, Sabtu (19/11/2016) (Foto : Safuwan/ TIMES Indonesia)
Kaum ibu-ibu pemburu udang vaname di tambak paska panen, Sabtu (19/11/2016) (Foto : Safuwan/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TUBAN – Lumpur pekat menjadi sahabat bagi ibu-ibu yang hidup di sekitar tambak udang vaname di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Demi memburu kandungan protein dan gurihnya udang vaname sisa panen di tambak, ibu-ibu ini tanpa ragu berkubang di lumpur untuk berburu udang yang tersisa. Alat mereka serok dan jaring kecil serta tempat untuk menaruh udang tangkapan.

Advertisement

Pemandangan seperti itu sudah menjadi tradisi bagi warga yang biasa hidup di sekitar tambak.

“Ini cari udang sisa mas, tambaknya sudah dipanen,” kata Khotijah (55), warga Desa Socorejo, Sabtu (19/11/2016).

Khotijah mengatakan kebiasaan berburu udang paska panen sudah biasa dilakukan. Menurutnya, selain udang vaname terkadang juga berburu ikan yang sudah dipanen pemiliknya.

Karena hanya mengais sisa panen, hasil yang didapat Khotijah dan ibu-ibu lainnya juga tidak tentu. Jika beruntung, satu orang bisa mendapat satu kilogram udang.

“Kalau sisanya banyak dan yang nyari sedikit bisa dapat sampai satu kilo, ini yang nyari banyak jadi cuman dapat sedikit," kata Khotijah.

Bersama ibu-ibu lain hasil udang yang mereka dapatkan kebanyakan untuk dimasak sendiri.

"Itung-itung mendapatkan asupan protein tanpa harus membeli. Digoreng atau di buat peyek udang," sambungnya.

Ungkapan senada juga terucap dari Sri. Bersama ibu-ibu lain mereka turut berburu udang vaname di tambak milik Samsudi, petambak asal warga Kecamatan Tuban. "Buat lauk di rumah," ucapnya.

Selain seorang diri, untuk berburu udang mereka juga turut mengajak anaknya yang masih kecil.

Sementara itu, pemilik tambak mengatakan, warga pemburu udang sisa panen itu sudah umum dilakukan warga sekitar.

“Kami memang tidak melarang, daripada udang yang tidak terangkut itu mati lebih baik dimanfaatkan seperti itu,” tegas Samsudi pemilik tambak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES