Peristiwa Daerah

Rapat di Atas Kapal, Gubernur Bali Nilai Program di Nusa Penida Sering Gagal

Sabtu, 26 November 2016 - 16:42 | 93.74k
Gubernur Bali Made Mangku Pastika memimpin rapat dengan unsur dari 12 kementerian Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi di atas Kapal Bounty Cruise saat dalam perjalanan dari Pelabuhan Benoa ke Nusa Penida, Sabtu 26 November 2016.(Foto Khadafi/Times Indonesia
Gubernur Bali Made Mangku Pastika memimpin rapat dengan unsur dari 12 kementerian Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi di atas Kapal Bounty Cruise saat dalam perjalanan dari Pelabuhan Benoa ke Nusa Penida, Sabtu 26 November 2016.(Foto Khadafi/Times Indonesia
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BALI – Gubernur Bali, Made Mangku Pastika memimpin rapat dengan unsur dari 12 Kementerian Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi di atas Kapal Bounty Cruise saat dalam perjalanan dari Pelabuhan Benoa ke Nusa Penida, Sabtu (26/11/2016).

Pihak Kementerian yang hadir adalah pejabat setingkat Direktur dan Deputi. Dari 12 Kementerian yang hadir antara lain Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pertanian, Kementeria Perikanan dan Kelautan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kementerian Keuangan, Kementerian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas),  Kementerian  Perekonomian dan Industri, dan Menteri Desa.

Advertisement

Dalam rapat tersebut Gubernur Bali Made Mangku di hadapan para pejabat setingkat Deputi dan Direktur dari 12 menteri menyampaikan bahwa Nusa Penida selama ini sering gagal dalam berbagai program pemerintah baik pusat hingga daerah.

Pastika menjelaskan, bahwa Nusa Penida saat ini merupakan kecamatan tersendiri dengan luas 20.275 hektar. Ada 16 desa dinas dengan jumlah penduduk 45,380 jiwa hasil survei BPS tahun 2015.

Gubenur-Bali-Menggelar-Rapat-1Uf8jo.jpg

"Ada banyak potensi yang bisa dikembangkan di Nusa Penida. Namun berbagai potensi itu belum bisa digarap secara optimal. Sehingga Nusa Penida masih menjadi salah satu daerah miskin di Bali. Banyak program pemerintah yang gagal. Salah satunya adalah proyek air minum senilai Rp 14 miliar gagal karena persoalan teknis dan tender," ujarnya.

Menurutnya, Nusa Penida sebagai destinasi kunjungan wisatawan internasional masih memerlukan banyak pembangunan sarana dan prasarana tempat wisata, sehingga dalam pengembangan lokasi wisata baru di Bali akan terujud.

Wisatawan asing katanya bagaimana bisa lebih lama tinggal di Bali. Untuk mencapai target kunjungan wisata dalam per tahun, dibutuhkan kerjasama yang sinergis antara pusat, provinsi dan kabupaten di Bali. 

Sampai saat ini Nusa Penida menyimpan beberapa potensi antara lain pariwisata alam di darat, laut dan bawah laut.

Untuk pariwisata bawah laut selain hamparan terumbu karang juga ada ikan mola-mola yang hanya ada satu-satunya di Indonesia. Selain itu potensi lahan kering sebagai lokasi pembibitan sapi secara besar-besaran. 

Ada juga potensi rumput laut dengan hasil panen salah satu terbesar di Bali, tetapi industri pengolahan tidak ada dan harus diangkut ke Surabaya.

Gubenur-Bali-meninjau-jembatan-kuningg2tUd.jpg

Potensi yang tidak kalah untuk dikembangkan adalah industri kerajinan terutama tenun ikat. "Kain tenun ikat di Nusa Penida sudah dipakai oleh banyak mode nasional sebagai mode tenun nusantara," ujarnya.

Selain potensi yang bisa dikembangkan, saat ini Nusa Penida memiiki 5 predikat nasional antara lain pertama, sebagai kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN).

Kedua, kawasan konservasi perairan yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Ketiga, sebagai salah satu pulau terluar Indonesia yang menjadi prioritas pembangunan tapal batas. Keempat, sebagai desa wisata energi terbarukan. 

Walaupun semuanya gagal, potensi Nusa Penida sebagai desa energi terbarukan sudah sangat terkenal, seperti energi angin, matahari dan arus laut.

Kelima, sebagai wilayah pembibitan sapi Bali yang menjadi salah satu lokasi terbesar di Bali. "Predikat ini belum digarap optimal. Kalau digarap betul maka Nusa Penida bukan seperti sekarang ini. 

Dari itu, para pejabat di Kementerian diharapkan setelah mendengarkan penjelasan ini diharapkan segera mengeksekusi berbagai program yang. Para wartawan juga diharapkan menulis seluruh potensi sehingga investasi cepat datang ke Nusa Penida," ujarnya.

Sekalipun ada banyak potensi dan 5 predikat yang dimiliki Nusa Penida, Pastika juga menyebut beberapa kegagalan dalam pembangunan di Nusa Penida selama ini.

Gubernur-Bali-Made-MangkupuxbU.jpg

"Masih ada banyak masalah yang diharus dihadapi di Nusa Penida selama ini dan masih membutuhkan banyak penanganan dari pusat hingga daerah," ujarnya.

Pembangunan wilayah relatif tertinggal bila dibandingkan dengan Kabupaten Klungkung daratan. Infrastruktur pelayaran juga belum memadai.

"Saat ini hanya ada satu kapal Roro ke Nusa Penida yang menjadi tumpuan masyarakat untuk mengangkut bahan pokok, bahan bangunan, kendaraan, bahan bakar dan sebagainya," katanya. 

Pastika meminta agar pusat mengirimkan kapal Roro ke Nusa Penida. "Rupanya Jembatan Suramadu itu beroperasi memembuat kapal Roro menganggur. Coba dikirim ke Bali," ujarnya.

Masalah lain banyak proyek energi mangkrak. Padahal biayanya miliaran. Conton listrik tenaga angin, sekarang tower dan baling-balingnya karat semua dan tidak berfungsi. 

Ada juga masalah abrasi pantai yang semakin terdesak dan butuh penanganan serius. Pembangunan sektor pertanian, peternakan, perikanan belum optimal serta sarana pendidikan dan kesehatan yang masih jauh dari sempurna.

Usai menjelaskan berbagai persoalan tersebut, Pastika meminta tanggapan dan arahan dari para pejabat dari 12 kementerian yang hadir. Dan akhirnya semua sepakat bahwa berbagai program tersebut akan segera diselesaikan apa yang menjadi kewajiban pemerintah pusat.

Usai rapat di atas kapal, rombongan Kementerian diajak menuju Nusa Penida melihat kondisinya Cristalby, Air Guyangan, dan Patok Terluar Indonesia.

Pelabuhan-Benoa-ke-Nusa-PenidarCtJK.jpg

Selanjutnya, perwakilan Kementerian juga meninjau Jembatan Kuning dan melihat mangrove. Saat meninjau jembatan kuning yang sempat roboh beberapa waktu lalu, Pastika memberikan santunan kepada para korban jembatan rubuh sebanyak 8 orang dan diterima langsung oleh ahli waris para korban. Total jumlah santunan senilai Rp10 juta untuk masing-masing korban. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES