Peristiwa Daerah Bondowoso Istana Organik

Tekan Inflasi, Pemerintah Bantu Petani Hortikultura

Selasa, 06 Desember 2016 - 17:33 | 47.88k
Suasana kegiatan Monev dan Temu Lapang Pengembangan Kawasan Aneka Cabe di Kecamatan Tenggaran, Kabupaten Bondowoso, Selasa (6/12/2016). (Foto: Samsul Tahar/ TIMES Indonesia)
Suasana kegiatan Monev dan Temu Lapang Pengembangan Kawasan Aneka Cabe di Kecamatan Tenggaran, Kabupaten Bondowoso, Selasa (6/12/2016). (Foto: Samsul Tahar/ TIMES Indonesia)
FOKUS

Bondowoso Istana Organik

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso, Jawa Timur melalui Dinas Pertanian mendapat bantuan dari Pusat untuk pengembangan tanaman hortikultura. Upaya ini dilakukan dalam rangka menurunkan inflasi dan peningkatan kesejahteraan petani.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Bondowoso, Drs H Karna Suswandi MM mengatakan, bantuan tersebut diberikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani. Menurutnya, peluang meningkatkan kesejahteraan petani dalam bidang hortikultura sangat besar.

BACA JUGA: Gelar Panen Raya, Petani Cabai di Bondowoso 'Berpesta Berkah'

"Namun perlu diperhatikan pula, risikonya juga besar," ujar Karna, saat kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) dan Temu Lapang, Selasa (6/12/2016) di Desa Plalangan, Kecamatan Tenggarang, Bondowoso.

Kendati demikian, kata Karna, program yang dilaksanakan pemerintah ini sudah memiliki jadwal tanam yang sesuai sehingga harga cabe atau tanaman hortikultura lainnya menjadi tinggi. Hal ini dimaksudkan untuk menurunkan inflasi.

"Sehingga ada upaya dari pusat melalui daerah untuk menstabilisasi harga dengan memproduksi cabai sebanyak-banyak sehingga harga cabe bisa dikendalikan di tingkat pasar," jelasnya.

Bantuan diberikan kepada petani dalam beberapa bentuk, diantaranya mulsa, bibit, dan pupuk. Sedangkan kelompok tani tinggal menyediakan lahan dan tenaga kerjanya.

"Dengan adanya program pemerintah yang memberikan bantuan, atas nama masyarakat, kelompok dan anggota (kelompok tani), saya mengucapkan terimakasih," kata H Hasan, ketua kelompok tani yang memilih menanam cabe ini.

Saat musim panen, harga cabe bisa berkisar antara Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram, dan ini tentu menguntungkan bagi petani.  Hasan mengaku, memilih menanam cabe karena panen dan keuntungannya bisa berlipat daripada menanam padi.

"Jadi, misalkan di padi kita panen satu kali dalam 4 bulan, di hortikultura, kita bisa panen 10 sampai 11 kali," ungkapnya.

Tidak hanya cabe, pemerintah juga mendukung upaya pengembangan tanaman hortikultura lainnya, seperti bawang merah. Dinas Pertanian Bondowoso memberikan peluang bagi kelompok tani yang ingin mengembangkan tanaman hortikultura pada tahun mendatang

"Kita tetap membuka peluang bagi kelompok petani yang menginginkan pengembangan pada 2017. Misalnya, ada kelompok tani yang menginginkan bertanam bawang di tahun 2017, dipersilahkan, tidak ada masalah," ucap Karna.

Dia menegaskan bahwa apa yang menjadi keinginan masyarakat tetap diutamakan dan difasilitasi dalam rangka peningkatan kesejahteraan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES