Peristiwa Daerah

Kopi Luwak Tiruan Ciptaan Mahasiswa Unej Raih Emas di Taiwan

Jumat, 23 Desember 2016 - 09:22 | 40.12k
ILUSTRASI: Pengolahan Kopi (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
ILUSTRASI: Pengolahan Kopi (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBER – Kopi luwak dengan cita rasanya yang unik membuatnya disuka banyak orang. Namun di balik itu, ada banyak kontrovesi terhadap produk kopi luwak.

Penyayang hewan tidak setuju karena luwak dipaksa untuk makan kopi, ada juga yang meragukan kebersihan dan kehalalan kopi luwak. Di sisi lain, harga kopi luwak sangat menjanjikan sehingga banyak yang berbisnis kopi luwak.

Advertisement

Berangkat dari itulah, tiga mahasiswa program studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) Fakultas Teknologi Pertanian yakni Tri Angga Maulana, M. Ali Firdaus dan Bagas Rizky Aldiano menciptakan Kopi Luwak Artifisial atau tiruan.

Meski tiruan, kopi ini disebut mendekati cita rasa dan aroma kopi luwak asli sehingga meraih medali emas dalam "Kaohsiung International Invention and Design Expo" di Taiwan.

"Kaohsiung International Invention and Design Expo" adalah kegiatan tahunan yang dimotori oleh World Invention Intellectual Property Association (WIIPA) dan kegiatan itu bertujuan untuk mengangkat hasil-hasil temuan baru ke level internasional.

Angga Maulana mengatakan kopi luwak artifisial buatannya bersama dua temannya sebenarnya bukan yang pertama, namun yang membedakan kopi luwak artifisial kreasi mereka dengan yang lain adalah kadar cita rasa dan aromanya.

"Dari tes cita rasa dan aroma yang dilakukan oleh Pusat Kopi dan Kakao Jember, kopi luwak artifisial kami mendapatkan nilai 85,25, sedangkan nilai cita rasa dan aroma kopi luwak yang asli adalah 86, jadi kopi buatan kami sudah mirip dengan kopi luwak asli," tuturnya, Kamis (23/12/2016).

Bermodal hasil tes cita rasa dan aroma tersebut, Angga dan kawan-kawan memutuskan mengikuti kegiatan "Kaohsiung International Invention and Design Expo" yang digelar di Taiwan.

Dari hasil penelitiannya, mereka mencoba menemukan cara mengolah kopi hingga cita rasa dan aromanya bisa semirip mungkin dengan kopi luwak yang asli, kuncinya bagaimana meniru kondisi lambung luwak saat mencerna kopi.

"Alhamdulillah kami menemukan formula bagaimana cara membuat kopi luwak artifisial. Resepnya tergantung pada tiga hal, yakni suhu saat menggoreng, pemberian enzim protease yang tepat, serta pengadukan yang pas. Semuanya kami tiru dari kondisi lambung luwak saat mencerna kopi," sambung Ali.

Sementara itu Rektor Unej M. Hasan memberikan apresiasi atas karya mereka dan berjanji mendukung pengembangan kopi luwak artifisial yang diciptakan tiga mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian.

"Kopi luwak artifisial karya Angga, Ali dan Bagas ini memiliki prospek untuk dipasarkan sebagai produk unggulan, sehingga Unej bersedia memberikan dukungan dana untuk penelitian lanjutan, atau produksi dan pemasarannya," ucap Rektor Unej dua periode itu.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : Antara News

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES