Peristiwa Daerah

2016, Tanah Longsor Dominasi Kejadian Bencana di Malang

Kamis, 29 Desember 2016 - 17:15 | 161.75k
Longsor di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang pada 11 Juli 2016 berdampak pada terganggunya akses jalan menuju desa tersebut. (Foto: klikapa.com)
Longsor di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang pada 11 Juli 2016 berdampak pada terganggunya akses jalan menuju desa tersebut. (Foto: klikapa.com)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Tanah longsor menjadi bencana dengan kejadian terbanyak selama 2016 di wilayah Kabupaten Malang. Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, dari total 56 kejadian bencana, sebanyak 35 bencana tanah longsor terjadi selama 2016.

Sepanjang 2016, tanah longsor terjadi di sejumlah desa yang tersebar di 20 kecamatan dari 33 kecamatan di Kabupaten Malang. Kecamatan yang dimaksud yaitu: Bantur, Pujon, Poncokusumo, Wagir, Ngajum, Ampelgading, Wajak, Kromengan, Tumpang, Lawang, Tajinan, Pagak, Ngantang, Wonosari, Kalipare, Gedangan, Tirtoyudo, Turen, Sumbermanjing Wetan, dan Donomulyo.

Advertisement

Catatan dari BPBD Kabupaten Malang, penyebab terjadinya longsor adalah hujan deras. Akibatnya, tanah mengalami longsor dan merusak sejumlah fasilitas. Bencana longsor menimbulkan kerusakan material pada rumah hunian maupun fasilitas umum, termasuk terganggunya aksesibilitas jalan. Sekolah, tempat ibadah, tembok penahan tanah, dan jembatan adalah sebagian contoh fasilitas umum yang mengalami kerusakan akibat longsor.

Korban meninggal dunia sebanyak 2 orang akibat tanah longsor terjadi selama 2016. Kejadian longsor di Desa Pagersari pada 17 Maret 2016 membawa 1 orang korban meninggal dari warga setempat. Masih menurut catatan BPBD Kabupaten Malang, pada 30 November 2016, seorang warga Desa Segaran, Kecamatan Gedangan meninggal dunia akibat longsor yang terjadi di Dusun Sumberkotes, di desa tersebut.

Selain longsor, terjadi bencana alam diantaranya banjir bandang, angin kencang, puting beliung, banjir rob, dan banjir bandang. Total sebanyak 56 bencana, selain tanah longsor sebanyak 35 kejadian, tercatat banjir baik banjir bandang maupun rob (8), puting beliung termasuk angin kencang (7), gempa bumi (5), dan tanah gerak (1). Sebagai catatan, terkait gempa bumi, terjadi 1 kali gempa yang menimbulkan dampak kerusakan pada 5 lokasi.

Dibandingkan tahun 2015, bencana alam yang terjadi pada tahun ini mengalami penurunan secara kuantitas, namun berdampak lebih besar.

"Secara jumlah, lebih banyak tahun kemarin 2015. Namun dilihat dari sisi akibat yg ditimbulkan, lebih besar pada tahun ini," ujar Hafie Lutfi, Kepala BPBD Kabupaten Malang, Kamis (29/12/2016) di Kepanjen.

Bencana pada tahun 2016 lebih kompleks. Hal ini terlihat dengan kejadian gempa bumi 6,2 Skala Richter (SR) yang terjadi pada 16 November lalu. Selain itu, munculnya bencana berupa gerakan tanah pada 3 Desember di Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare menunjukkan keragaman bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Malang. Sebelumnya, gerakan tanah belum pernah terjadi pada tahun sebelumnya.

Berkaca pada kejadian selama 2016, ke depan, pihak BPBD akan semakin menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih siap dan tanggap mengantisipasi apabila terjadi bencana. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES