Peristiwa Daerah

Begini Kondisi Pura Teratai Bang Usai Disapu Longsor

Minggu, 15 Januari 2017 - 18:09 | 127.95k
Alat berat dikerahkan untuk membersihkan timbuna tanah yang ada di kompleks Pura Teratai Bang di utara kebun raya Bedugul, Minggu (15/01/2017).(Foto: Khadafi/ TIMES Indonesia)
Alat berat dikerahkan untuk membersihkan timbuna tanah yang ada di kompleks Pura Teratai Bang di utara kebun raya Bedugul, Minggu (15/01/2017).(Foto: Khadafi/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengurus Pura dari berbagai komunitas dan staf Kementerian Agama Kabupaten Tabanan, Bali melakukan kerja bakti membersihkan lumpur yang memenuhi kompleks Pura Teratai Bang di Kecamatan Baturiti, Minggu (15/1/2017). Pembersihan juga dilakukan dengan mendatangkan dua alat berat.

Lumpur dan juga batu-batu besar memenuhi Pura yang berada di utara kebun raya Bedugul tersebut akibat banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut pada 12 Desember 2016 lalu.

Advertisement

Dalam bencana banjir bandang dan longsor itu, 22 bangunan suci di Pura Teratai Bang rata diterjang banjir dan lumpur.

Pura-Terati-BaliYJ9EF.jpg

Camat Baturiti, Tos Partha menjelaskan, proses pembangunan ulang masih belum dibicarakan karena saat ini fokus dalam tahap pembersihan seluruh areal Pura Teratai Bang.  

Setelah proses pembersihan selesai, pengurus pura akan akan menghadap Wakil Gubernur I Ketut Sudikerta karena saat berkunjung ke Pura Teratai Bang, Sudikerta menjanjikan dana untuk pembangunan pura.

Partha mengatakan, akibat bencana ini, beberapa peribadatan terpaksa dialihkan ke tempat lain.

Pura-Terati-Bali-A4NJ5R.jpg

"Kami berharap setelah Nunas Baos dan mengadakan Guru Piduka bencana alam seperti ini tidak terjadi kembali dan syukurnya bencana alam ini tidak memakan koraban jiwa hanya merusak areal ini," ucapnya.

Sementara itu Pemangku Pura Teratai Bnag Jro Mangku Ketut Widanayasa mengatakan, proses pengerjaan pembangunan dipastikan membutuhkan waktu lama. "Tahap pembersihan dan meratakan tanah baru sekitar 50 persen, namun untuk pembangunan pelinggihnya masih sangat lama dan membutuhkan waktu yang lama karena ada 22 pelinggih yang perlu di bangun kembali," ucapnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES