Peristiwa Daerah

Sikap Intoleransi Ditolak Para Tokoh Lintas Agama di Bali

Senin, 16 Januari 2017 - 00:13 | 84.68k
Deklarasi menolak sikap inteloransi di Indonesia saat acara Natal dan Tahun Baru di GOR Lila Bhuana Denpasar, Minggu (15/012017) malam. (Foto: M.Khadafi/TIMES Indonesia)
Deklarasi menolak sikap inteloransi di Indonesia saat acara Natal dan Tahun Baru di GOR Lila Bhuana Denpasar, Minggu (15/012017) malam. (Foto: M.Khadafi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Enam Tokoh lintas Agama Provinsi Bali menolak sikap inteloransi di Indonesia. Deklarasi itu dipimpin oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali Ida I Dewa Ngurah Suasta, saat acara Natal dan Tahun Baru yang digelar oleh Paguyuban Flobamora di GOR Lila Bhuana Denpasar, Minggu (15/01/2017) malam.

Ketua Panitia Perayaan, Umar Ibnu Alkhatab menjelaskan semangat hidup toleransi dalam kehidupan beragama di Tanah Air sedang mengalami tantangan berat. Fenomena memprihatinkan itu disikapi oleh tokoh lintas agama di Bali dalam acara perayaan Natal dan Tahun Baru bersama. 

Advertisement

tariandafiZDS3x.jpg

"Mereka menyerukan perdamaian untuk Indonesia. Seruan perdamaian itu disampaikan dengan membacakan Seruan Tambor Perdamaian Flobamora Bali Tahun 2017," ucapnya.

Menurut Umar Ibnu Alkhatab, spirit toleransi dalam perayaan Natal dan Tahun Baru Bersama Flobamora Bali ini hendaknya menjadi inspirasi dalam gerakkan merawat keberagaman Indonesia. 

Itu sebabnya, kata Umar, perayaan Natal dan Tahun Baru Bersama Flobamora Bali ini mengangkat tema “Cinta Kasih Flibamora Bali untuk Indonesia”.

“Kami yang muslim jadi panitia. Ini bisa diadopsi sebagai pesan perdamaian dan semangat hidup toleransi untuk Indonesia. Ini juga mempertegas kehidupan sosial NTT yang kondusif, bahwa di mana pun kita berada, khususnya di Pulau Dewata, kita senantiasa menjaga semangat toleransi dan merawat keberagaman,” jelas Pria asal Flores Timur itu.

lintas-agamadafirUvoS.jpg

Dalam seruan perdamaian yang dibacakan oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali, Ida I Dewa Ngurah Suasta menyerukan agar seluruh elemen bangsa untuk menghormati keberagaman Indonesia, dan saling menjunjung tinggi hak asasi setiap warga negara. 

Dia juga mengingatkan agar seluruh warga Indonesia untuk  meninggalkan perilaku hidup intoleran di Indonesia. 

Seruan Tambor Perdamaian tokoh lintas agama di Bali berbunyi “Kami tokoh lintas agama, dengan ini menyerukan pentingnya menghormati keberagaman kita sebagai bangsa, menjunjung tinggi hak asasi setiap warga warg negara dan meninggalkan budaya intoleransi. Hanya dengan inilah bangsa Indonesia dapat dipertahamkan sampai kapanpun”.

Usai membacakan Seruan Tambor Perdamaian, tokoh lintas agama tersebut memukul Tambor Perdamaian, sebagai bentuk pengukuhan akan toleransi dan perdamaia di Indonesia.

"Semoga bunyi Tambor Perdamaian itu menggema dari Bali untuk Indonesia," ucapnya diatas panggung. 

tarian-1dafipO1D9.jpg

Lebih jauh lagi semangat untuk toleransi dan menghargai keberagaman ditunjukkan Flobamora Bali dengan menempatkan tokoh muslim sebagai ketua dan sekretaris panitia Perayaan Natal dan Tahun Baru Bersama Ikatan Keluarga Besar Flobamora- Bali.

Perayaan Natal dan Tahun Baru Bersama Ikatan Keluarga Besar Flobamora- Bali ini dihadiri Gubernur Bali Made Mangku Pastika, yang juga orang tua angkat Flobamora Bali, gubernur NTT Frans Lebu Raya dan istri, sejumlah bupati di Bali, wakil dari Kodam Udayana, Polda Bali, Uskup Denpasar Mgr. Dr. Silvester San, Tokoh lintas agama, Ketua FKUB Bali, tokoh-tokoh Ormas, tokoh masyarakat dan ribuan warga Flobamora. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES