Peristiwa Daerah

Jembatan Gantung Mbok Kayah Masih Digunakan Meski Memprihatinkan

Minggu, 22 Januari 2017 - 16:57 | 81.39k
Arif Setiawan saat melintas di atas Jembatan gantung Mbok Kayah. Minggu (22/1/2017).(Foto : Romi S/TIMESIndonesia)
Arif Setiawan saat melintas di atas Jembatan gantung Mbok Kayah. Minggu (22/1/2017).(Foto : Romi S/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jembatan gantung Mbok Kayah adalah jembatan legendaris yang menghubungkan dua Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring dan Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo, di Banyuwangi, Jawa Timur.

Jembatan yang terletak di atas sungai Setail, dengan lebar 1,5 meter dan panjang sekitar 40 meter ini berdiri sejak tahun 1974 silam.

"Jembatan tersebut dulunya dibangun oleh Almarhum Mbah Kayah dengan uang pribadinya, makanya hingga saat ini disebut dengan sebutan Mbah Kayah," Kata Suginem yang tidak lain anak dari Mbah Kayah, Minggu (22/1/2017).

Sejak dahulu, jembatan ini menjadi sarana transportasi penghubung, baik untuk akses perdagangan ataupun pendidikan. Untuk perawatannya, Mbah Kayah dulu menyediakan timba, untuk menaruh sumbangan uang dari warga yang melintas di jembatannya.

"Setiap dua tahun sekali dilakukan pembenahan, mengganti bambu yang lama dengan yang baru, uangnya dari sumbangan swadaya yang didapat dari warga yang melintas," terangnya.

Selain menjadi jembatan legendaris yang hingga saat ini masih digunakan. Menurut Arif Setiawan, salah satu warga sekitar, jembatan yang terbuat dari bambu dan tali baja sebagai gantungannya ini adalah jembatan alternatif yang penting bagi warga, yakni mempersingkat waktu dan jarak.

"Kalau tidak ada jembatan Mbok Kayah, saya harus memutar melalui jalan besar di patok sebelas, itu enam kilo meter lebih jauh," katanya.

Karena itu, warga berharap pemeritah desa atau Pemkab Banyuwangi bersedia memperhatikan jembatan gantung Mbah Kayah, seperti membuatnya dengan lebih kuat dan lebih amat.

"Kalau saya sudah biasa, tapi kalau yang gak pernah melintas, pasti takut, karena bawahnya sungai, kalau musim hujan alirannya sangat deras," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES