Suburnya Bisnis Bibit Sayur Di Desa Sekaan Kintamani

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Desa Sekaan Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli sering dikenal sebagai desa penghasil sayur mayur yang berkulitas baik. Hal ini juga didukung oleh suburnya tanah di desa yang memiliki ketinggian 1000 m dpl itu.
Dengan udara yang cukup dingin tempat yang tepat untuk menanam sayur mayur atau buah-buahan.
Advertisement
Namun warga Desa Sekaan banyak yang melakoni bisnis bibit sayuran siap tanam seperti sawi, kol, cabe, terong dan lainnya.
Dari informasi yang di dapat Times Indonesia para warga Desa Sekaan ini membeli bibit sayu mayur di toko - toko pertanian dan kemudian mereka semai setelah terlebih dahulu dibuatkan rumah seperti mirip dengan green house yang mereka sebut "Imbak".
Lebih jauh lagi imbak yang mereka buat agak tinggi dari permukaan tanah dengan bambu sebagai tiang penyangga kurang lebih satu meter, dan mulai menyemai bibit yang didapat dengan perawatan yang begitu intensif supaya hasilnya maksimal.
Ibu Janji adalah salah satu petani dari Desa Sekaan yang telah lama menekuni penjualan bibit siap tanam, menurutnya bibit-bibit yang dia semai sudah pasti selalu laku karena banyaknya permintaan bibit yang siap tanam.
"Satu minggu setelah menanam bibit sayur-mayur dan mulai muncul batang bibitnya, dan kita rawat selama 40 hari setelah itu baru kita bisa jual pada para petani atau pengepul bibit sayur mayur," ucapnya pada Times Indonesia (31/01/2017).
Menurut Ibu Janji yang memiliki sekitar 7 imbak ini jika pada musim hujan sekarang ini para petani sayuran umumnya tidak mau repot dengan merawat tanaman mulai dari bibit, mereka cenderung memilih mengeluarkan uang lebih besar untuk mendapatkan bibit yang siap tanam.
" Kalau untuk harga bibit itu bervariasi kalau cabai besar itu Rp250 perbatang, cabai kecil Rp200 karena harga cabai saat ini mahal, kalau untuk sayur kol dia menjual seharga Rp80," imbuhnya.
Sementara untuk mengasilkan bibit sayur mayur penanaman di dalan imbak seluas 40 meter Ibu Janji mengaku butuh 10 kg bibit. Sedangkan harga bibit di pasaran perkilo Rp110 ribu.
" Kalau untuk hasil yang sederhana saja tidak banyak banyak karena biaya seperti pupuk dan obat - obatan juga lumayan tinggi" jelasnya
Sepanjang jalan di Desa Sekaan dapat ditemui penjual bibit tanaman, baik yang sekala kecil hingga besar.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Ahmad Sukmana |