Peristiwa Daerah

Ada Simbol Garuda di Situs Batu Megalit Lahat

Rabu, 08 Februari 2017 - 10:17 | 147.62k
Batu Megalit Pra Sejarah Berlambang Burung Garuda di Lahat, Sumatera Selatan. (Foto : Amaludin For TIMES Indonesia)
Batu Megalit Pra Sejarah Berlambang Burung Garuda di Lahat, Sumatera Selatan. (Foto : Amaludin For TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mungkin belum banyak yang tahu ternyata simbol burung Garuda yang saat ini sebagai simbol negera Indonesia sudah ada sejak zaman pra sejarah. Hal ini dibuktikan dengan adanya batu megalit berlambang burung Garuda di Desa Kerung, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.

Dosen Pendamping KKN STIE Serelo, Amaludin, SIP mengatakan ternyata ada batu megalit peninggalan pra sejarah yang benama "Batu Burung Gerude" atau batu burung garuda.

Advertisement

"Ini adalah potensi wisata sejarah yang dimiliki oleh Desa Kerung yang kalau dimanfaatkan akan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya, Rabu (8/2/2017).

Amaludin menjelaskan, pahatan burung garuda di batu megalit ini memiliki ukuran yang besar karena terpahat di batu megalit dengan panjang sekitar 3 meter dan lebar 1,5 meter.  Batu ini berada di tanah kosong dalam posisi miring hampir roboh.

"Pahatan di batu masih sangat jelas, meski ada sebagian motif yang sedikit pudar. Oleh mahasiswa, batu megalit dengan pahatan garuda ini kemudian dibersihkan," ucapnya.

Menurutnya, dengan banyaknya potensi wisata yang ada di desa Kerung, seperti gua, air asin, batu burung garuda, dan batu meja rasanya pantas kalau desa Kerung dijadikan sebagai desa wisata.

"Mahasiswa KKN STIE Serelo Lahat Kelompok 8 Desa Kerung berharap ada perhatian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lahat dan Provinsi Sumatera Selatan untuk memperhatikan dan memberdayakan potensi wisata sejarah yang ada di desa Kerung Kecamatan Pulau Pinang Kabupaten Lahat," ucapnya.

Dia mengatakan mahasiswa KKN STIE Serelo Lahat melakukan pembersihan berbagai situs Batu Megalit di Desa ini serta berperan aktif memberikan pembinaan kepada masyarakat tentang pentingnya situs tersebut.

"Ke depan ini bisa jadi aset untuk bisa dikembangkan, oleh karena itu perlu dipromosikan untuk menjadi daya tarik wisata," ujar dia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES