RSUD Blambangan Banyuwangi ‘Naik Kelas’ Jadi RS Tipe B

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Setelah melalui perjuangan panjang, mulai dari peningkatan kualitas pelayanan, fasilitas hingga pemenuhan tenaga medis, kini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan, Banyuwangi, ‘naik kelas’.
Sebelumnya, Rumah Sakit (RSUD) Blambangan masih bertipe C. Saat ini sudah menjadi rumah sakit dengan tipe B. Hal itu berdasarkan rekomendasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Advertisement
Direktur RSUD Blambangan, dr Taufik Hidayat, Sp.And menjelaskan, untuk mencapai peningkatan kelas ini pihaknya telah melakukan berbagai perbaikan. Mulai dari segi pelayanan, Sumber Daya Manusia (SDM), sarana prasarana, administrasi hingga manajemen RS.
“Namun yang paling penting adalah ketersediaan SDM kesehatan, tim akreditasi telah menilai kami mampu memenuhi kebutuhan tenaga medis untuk RS tipe B. Kita saat ini ada 35 dokter spesialis," katanya, Rabu (15/2/2017).
Dijelaskan, dari 4 layanan dasar yang dimiliki, RS milik Pemerintah Daerah ini masing-masing telah memiliki 3 dokter spesialis. Termasuk dokter spesialis gigi anak dan konservasi gigi.
Saat ini juga terdapat tiga orang dokter gigi yang mendapat beasiswa dari RSUD Blambangan dalam menempuh pendidikan spesialis.
“Target kami, empat tahun ke depan RSUD Blambangan memiliki 7 dokter spesialis gigi dengan keahlian berbeda. Mulai spesialis gigi anak, hingga konservasi gigi," cetus pria yang juga Ketua Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Banyuwangi ini.
Jumlah tempat tidur di RSUD Blambangan juga terus mengalami peningkatan. Dari yang sebelumnya hanya 189, kini menjadi 213 tempat tidur.
Dari sisi peralatan, masih Taufik, RSUD Blambangan telah memiliki CT scan. Tak ketinggalan, Central Supplier Steril Device (CSSD). Yakni alat yang digunakan untuk mensterilisasi seluruh peralatan secara terpusat.
"Dalam waktu dekat, kami juga berencana membangun cathlab atau ruang operasi jantung. Bila ini ada, operasi pemasangan ring jantung sudah bisa dilakukan di Banyuwangi, apalagi kami sudah punya tenaga dokter spesialis jantung yang Desember mendatang telah menyelesaikan pendidikannya,” ungkap dr Taufik.
Selain memperkuat SDM dan perlatan medis, RSUD Blambangan juga terus meningkatkan layanan kesehatan. Antara lain layanan untuk lansia dan penyandang disabilitas yang dikenal dengan program Gandrung Merah Putih. Mereka yang memiliki kartu khusus ini tidak perlu antre lama dan akan didahulukan.
“Karena kami ingin agar RS ini ramah terhadap penyandang disabilitas,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menegaskan bahwa perubahan type ini menunjukan adanya peningkatan kualitas dan pelayanan dari RSUD Blambangan.
Selanjutnya, dengan menyandang predikat RS type B, artinya RSUD Blambangan akan menjadi tempat rujukan RS lain yang bertype C atau D.
“Termasuk RS dari kabupaten sekitar Banyuwangi. Ini yang terus kami siapkan, agar layanan kami makin memuaskan, baik dari segi SDM maupun sarana pendukung,” ujar Anas.
Dengan berpredikat type B, artinya, saat ini RSUD Blambangan, Banyuwangi, menjadi pesaing RSUD dr Soebandi, Jember, yang sebelumnya banyak menjadi tempat rujukan pasien asal Bumi Blambangan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Ahmad Sukmana |