Peristiwa Daerah

Antisipasi Konflik dan Bentrok, Pengajian Kholid Basalamah Tak Dilanjutkan

Sabtu, 04 Maret 2017 - 14:39 | 73.38k
Kapolresta Sidoarjo, M Anwar Nasir saat menjadi mediator GP Ansor dan panitia pengajian terkait penolakan ceramah Kholid Basalamah. (Foto: Mulya Andika/TIMES Indonesia)
Kapolresta Sidoarjo, M Anwar Nasir saat menjadi mediator GP Ansor dan panitia pengajian terkait penolakan ceramah Kholid Basalamah. (Foto: Mulya Andika/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Penolakan Anggota Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terhadap ceramah Khalid Basalamah, di Masjid Shalahuddin, Puri Surya Gedangan, Sidoarjo, mendapat perhatian serius dari Polresta Sidoarjo.

Kapolresta Sidoarjo Kombespol Muhammad Anwar Nasir turun langsung ke lokasi untuk memfasilitasi mediasi antara GP Ansor dan Takmir selaku pihak panitia pengajian tersebut.

Advertisement

BACA JUGA: Ceramahnya Dinilai Provokatif, Ustad Ini Didemo Ansor

“Hasil mediasi menyimpulkan bahwa pengajian yang mengundang Khalid Basalamah tidak boleh diteruskan. Ceramah disepakati diganti oleh ustadz lain. Ini demi pertimbangan keamanan dan yang terpenting agar tidak ada kejadian yang tidak di inginkan di acara pengajian yang seharusnya berjalan khusyuk itu,” jelas Kombespol M Anwar Nasir, Sabtu (4/3/2016).

Lebih jauh Mantan Kapolres Nganjuk ini menjelaskan jika sebenarnya sudah ada penolakan melalui surat resmi GP Ansor Sidoarjo terkait penolakan terhadap ceramah Kholid Basalamah yang dimusyawarahkan di Polsek Gedangan.

“Tetapi kami tidak bisa melarang seseorang untuk menghadiri pengajian,” katanya. Polresta Sidoarjo katanya, hanya menjalankan tugas sebagai pelayan dan pengayom masyarakat, Polri hadir untuk mengamankan.

“Jangan sampai ada bentrokan kelompok massa yang berbeda faham. Saya berharap sebagai warga Indonesia, harus mengedepankan kedamaian bersama dan tidak melanggar hukum,” tegasnya.

Sementara itu, menurut Ketua GP Ansor Sidoarjo, H Rizza Ali Faizin menegaskan, bahwa pihaknya sampai kapanpun akan menolak gaya isi pengajian Khalid Basalamah yang merupakan tokoh Wahabi tersebut.

“Isi ceramahnya kadang ada ujar kebencian terhadap umat yang tidak sepaham dengan aliran yang dianutnya. Silakan berceramah, tapi sesuaikan dengan yang diajarkan Rasulullah. Jangan malah ada ujaran kebencian yang malah akan menimbulkan konflik agama," tegas Rizza.

Menurut Rizza, pihaknya menyayangkan adanya insiden pemukulan yang diduga dilakukan salah satu pemuda anggota pengajian tersebut  terhadap M Zaini Ketua GP Ansor Ancab Tulangan saat terjadi kericuhan di depan masjid.

"Saya dapat laporan dari teman-teman GP Ansor, anggota kami dipukul salah satu peserta pengajian, untungnya pelaku langsung diamankan polisi dan tidak sampai menimbulkan bentrokan," jelasnya.

Dari kejadian tersebut, Rizza meminta agar Polresta Sidoarjo memproses pelaku pemukulan terhadap anggota GP Ansor tersebut.

“Sejak awal saya sudah menginstruksikan kepada seluruh kader atau pengurus GP Ansor dalam demo penolakan tidak bertindak anarkis. Walau sempat emosi, tapi kami tidak terprovokasi untuk berbuat negatif terhadap penolak tokoh Wahabi Kholid Basalamah,” katanya.

Semoga harapnya, kasus serupa adalah yang pertama dan yang terakhir terjadi di Sidoarjo. “Tujuan kami hanya satu jangan sampai ada orang atau tokoh yang menyebar ujaran kebencian yang malah menimbulkan konflik atau gejolak antar umat beragama," harapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES