Peristiwa Daerah

Bisa Jajal Pacuan Kuda sambil Nikmati Kuliner Khas Jawa Timur

Rabu, 08 Maret 2017 - 14:44 | 182.30k
Kejurnas pacuan kuda beberapa waktu lalu. (Foto: Robert/TIMES Indoneisa)
Kejurnas pacuan kuda beberapa waktu lalu. (Foto: Robert/TIMES Indoneisa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Saat ini para pemilik kuda, penghobi, dan atlet olahraga berkuda di Jawa Timur bisa menyalurkan hobinya secara maksimal dan profesional di Kabupaten Pasuruan.

Pemerintahan pimpinan Bupati Irsyad Yusuf ini telah membangun lapangan pacuan kuda berstandar nasional. Ya, lapangan pacuan kuda "Ki Ageng Astrojoyo" yang terletak di Desa Coban Joyo, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, telah menjawab kebutuhan para atlet berkuda di Jatim, yang selama beberapa tahun vakum dari berbagai kejuaraan sejak ditutupnya lapangan pacuan kuda Kenjeran-Surabaya.

Advertisement

"Sejak beberapa tahun yang lalu, kegiatan olahraga berkuda di Jatim memang seperti mati suri. Karena Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PORDASI) Jatim tidak bisa mengagendakan berbagai kejuaraan baik lokal maupun nasional, karena tidak adanya lapangan pacuan kuda yang memadai dan sesuai standart nasional di wilayah Jatim. Jadi kalau mau ikut lomba, ya harus ke luar propinsi dan itu tentu membutuhkan biaya yang mahal," terang ketua Divisi Pacuan Kuda PORDASI Jatim, Subakir, saat dihubungi TIMES Indonesia.

Menurut Subakir, lapangan pacuan kuda Ki Ageng Astrojoyo seluas kurang lebih 12 hektar yang terletak di lahan eks tambang Sirtu milik H.Misbahul Munir tersebut sudah memenuhi standart lomba pacuan kuda nasional.

"Panjang lintasannya sekitar 1,5 Km sehingga mumpuni untuk lomba kelas bergengsi 2000 meter. Dan lebar lintasannya sekitar 16 meter, bisa untuk race sepuluh kuda sekaligus. Ditambah dengan tekstur lintasan yang berpasir, jadi sudah melampaui kualifikasi untuk kelayakan perlombaan pacuan kuda di Indonesia," urai Subakir. 

Menurut sang pemilik gelanggang pacuan kuda, H.Misbahul Munir, dirinya merasa senang bisa berperan dalam memajukan olahraga berkuda di Jatim, khususnya di Pasuruan, dengan memanfaatkan eks lahan bekas galian sirtu miliknya yang sudah tidak terpakai.

"Dulu reklamasi hanya berupa penanaman pohon dan mengembalikan fungsi lahan. Sekarang, sebagian lahan bisa dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan olahraga di Kabupaten Pasuruan," terang Misbahul Munir.

Untuk mendukung lomba pacuan kuda yang juga banyak diikuti oleh peserta dari luar kota, gelanggang "Ki Ageng Astrojoyo" juga dilengkapi dengan istal, tempat pemondokan bagi crew atau pemilik kuda, masjid, depot atau warung makan yang dikelola oleh masyarakat sekitar. Juga ada tribun penonton yang bisa memuat sekitar 500 orang. 

Selain itu, di areal kawasan pacuan kuda tersebut, Munir juga membangun sebuah lapangan sepak bola yang cukup representatif. Bahkan telah dilengkapi dengan lampu sorot berkekuatan ribuan watt untuk mendukung pertandingan bola yang diadakan di malam hari.

Beberapa waktu lalu, lapangan bola tersebut telah digunakan sebagai ajang lomba futsal antar pondok pesantren di wilayah Pasuruan. Ke depannya, di kawasan tersebut akan dibangun menjadi sebuah sport centre yang didukung oleh Pemkab Pasuruan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES