Anak TKW Banyuwangi Rindukan Kabar Ibunya di Taiwan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sega Andriyan Pratama (15) yang ditinggal merantau oleh ibunya, Yuli Astuti, bekerja di Taiwan mengkhawatirkan kondisi ibunya.
Pasalnya selama 8 tahun lebih bekerja di Taiwan, ibunya hanya sekali memberi kabar kepada keluarganya yang ada di Desa Ringintelu, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, Jawa Timur. Itu pun saat baru tiba di Taiwan.
Advertisement
Saat ditemui di sekolah SMK Muhammadiah Siliragung, Sega tidak bisa mengucapkan apa-apa, dan hanya bisa menangis tersedu-sedu.
"Saya tak bisa ngomong apa-apa, saya rindu pada ibu saya," ucapnya sambil menangis, Rabu (8/3/2017).
Sega yang saat ini sudah menginjak kelas X SMK, mengaku sangat rindu sekaligus khawatir kepada ibunya yang mengadu nasib menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) sejak dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar.
Kakek Sega, Dalyo, yang juga ayah kandung Yuli Astuti menuturkan seluruh anggota keluarga sangat cemas karena tak pernah mendapatkan kabar.
"Kami cemas dan khawatir, karena sama sekali tak ada kabar," ucapnya.
Menurut Dalyo, anaknya sewaktu berangkat bekerja menjadi TKW tidak melalui prosedur resmi dan berangkat dari Kabupaten Blitar. "Yuli tidak mengurusi dokumennya lewat desanya dan berangkat lewat daerah Blitar," ucapnya.
Sementara itu Keluarga Migran Indonesia (KAMI) Topan Hadi Sucipto, mengatakan untuk membantu menemukan Yuli Astutik, pihaknya sudah menyebar informasi kepada jaringan Buruh Migrant Indonesia di Taiwan untuk memberikan kabar, atau menyampaikan kepada Yuli bahwa keluarganya di Banyuwangi mencarinya.
"Kami usaha semampu mungkin, dan menggerakan jaringan kita yang ada di sana, bila mengetahui, atau berjumpa dengan mbak Yuli, untuk menyampaikan pesan agar mbak Yuli segera memberikan kabar ke rumah," tegasnya.
Selain itu informasi ini juga disebar melalui akun facebook ketua KAMI. Dalam pesan di facebook juga diunggah video Sega menyatakan rasa rindu kepada ibunya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |