Peristiwa Daerah

Novel Istighfar Cinta: Masalah Bisa Selesai dengan Kejernihan Hati

Minggu, 26 Maret 2017 - 18:08 | 69.53k
Mulyanto (kanan) dan Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Edy Susanto M.Pd (kiri). (Foto: Istimewa)
Mulyanto (kanan) dan Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Edy Susanto M.Pd (kiri). (Foto: Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mulyanto adalah guru yang keluar dari ’zona nyaman’. Selain aktif menulis di media massa, dia juga menulis buku. Sabtu (26/3/2017) malam, novel perdananya berjudul Istighfar Cinta dilaunching di Hotel Wijaya Kartika, Kota Batu.

Hadir dalam launching tersebut ratusan staf dan guru SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, tempat Mulyanto sehari-hari mengajar.

Advertisement

Launching buku tersebut diselenggarakan disela-sela family gathering SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya.

Dalam buku tersebut, Mulyanto sebagai penulis ingin menggambarkan sebuah keluaga Islami. Sekilas, Mulyanto ingin menumpahkan unek-uneknya di novel tersebut. 

Novel ini mempunyai dua tokoh utama yakni Ria Melisa dan Annisa. Ada juga tokoh yang lain yang memberi corak beragam di novel tersebut sepereti Riko, Amri, Kyai Sholihin, Bu Setyo, Anindia, Fitri, Pak Imran, Paman Ali, Yasmina, Ustadzah Afifah, Ustadzah Erni, dan Agus.

Meski banyak konflik yang tersaji, Novel ini berakhir dengan happy anding yakni Ria dan Annisa sama-sama menjadi pengusaha perempuan sukses.

”Istighfar Cinta adalah petualangan imaji saya, bahwa setiap masalah hanya dapat diselesaikan dengan kejernihan hati bukan dengan amarah,” kata Mulyanto disela-sela launching buku yang ditulisnya itu.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4 Pucang Edy Susanto M.Pd, Surabaya  mengapresiasi terbitnya novel Istighfar Cinta. 

Menurut dia, Novel ini lahir dari semangat yang tak pernah padam dari Mulyanto.

”Kebermanfaatan hidupnya perlu ditiru, dia tak perlu menunggu karya sempurna dan pintar,” katanya.

Karena katanya, kecepatan mengalahkan kesempurnan dan kebermanfaatan mengalahkan kepintaran.

Sementara itu, Manager Operasional Penerbit Kota Tua Muiz Liddinillah mengatakan, novel Istighfar Cinta merupakan novel kedua yang diterbitkan. Kedepan, penerbit ini akan lebih banyak lagi menerbitkan buku dari berbagai genre.

”Kita ingin menumbuhkan semangat literasi, kami selain penerbitan, kedepan akan banyak program lagi, kami ingin memberi banyak kemanfaatan,” kata pria yang juga pendiri komunitas Gubuk Tulis ini.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES