Uniknya Pisang Nona, Satu Tandan Hasilkan Ratusan Buah Pisang

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur terdapat pisang unik dengan satu tandan bisa berisi hingga 375 lebih buah. Warga setempat menyebutnya dengan Pisang Nona.
Pisang ini punya keistimewaan, yakni tandannya bisa mencapai panjang 2 meter atau lebih. Sampai-sampai untuk menyeragamkan kematangan, tandan dan jantung pisang harus dipotong, disisakan 1,25 atau 1,5 meter saja.
Advertisement
Kepada TIMES Indonesia, Ketua Divisi Riset dan Pengembangan Dinas Pertanian (Disperta) Banyuwangi Eko Mulyanto mengatakan, Pisang Nona dikembangkan di Kios Agro Banyuwangi yang dikelolanya. Kios Agro yang berada di Jalan Brawijaya, dekat Kantor Samsat Banyuwangi itu juga bermitra dengan Forum Pemerhati Hortikultura Banyuwangi.
“Satu tandan bisa berisi 23 hingga 25 sisir, sedangkan satu sisir berisi sekitar 15 buah pisang. Untuk mendapatkan hasil maksimal, pohonnya kita pupuk, buahnya kita bungkus, usahakan tidak kekurangan air dan sisakan paling banyak 3 tunas saja, jangan lebih,” kata Yayan, sapaan Eko Mulyanto, Kamis (30/3/2017).
Sementara itu, Kadisperta Banyuwangi Arief Setiawan yang diwakili Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan Ahmad Khoiri menjelaskan Pisang Nona termasuk dalam kelompok pisang olah, misalnya diolah menjadi keripik, sale, bubur dan tepung. Selain kandungan tepungnya yang banyak, rasanya memang kurang manis dibandingkan jenis pisang buah.
“Ini merupakan potensi besar pertanian hortikultura bagi warga Banyuwangi, terutama bila bekerjasama dengan pemilik industri. Penanamannya juga mudah, tidak perlu perawatan yang sulit, sangat sederhana, bahkan tunasnya tumbuh sendiri,” kata Khoiri.
Selain itu dataran rendah Banyuwangi yang pada umumnya memiliki iklim panas sangat cocok ditanami pisang jenis olahan. Itu artinya potensi pengembangan pisang ini juga berada di sepanjang garis pantai Bumi Blambangan yang sulit ditanami tumbuhan produktif lain.
“Selama ini yang ramai diperdagangkan di Banyuwangi adalah pisang buah, yang pasarnya sampai Bali. Saya kira bagus juga bila masyarakat mengembangkan pisang olah, dengan inovasi industri, bisa diolah dengan bentuk produk yang terus diperbarui,” pungkas Khoiri.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |