Siswa MI Islamiyah Galang Dana untuk Korban Longsor Ponorogo

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Solidaritas untuk korban longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, terus mengalir. Kali ini datang dari siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Islamiyah, di Desa Sumberwudi, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan.
Berbekal kardus yang bertuliskan: "Sumbangan Tanah Longsor Desa Banaran-Pulung-Ponorogo, puluhan siswa MI Islamiyah berkeliling mengumpulkan sumbangan ke siswa PAUD dan TK Bunga Harapan, serta SMP Wahid Hasyim, dan SMA Wahid Hasyim Model yang berada dalam satu komplek Lembaga PendidikanPondok Pesantren Nurul Huda.
Advertisement
Puluhan siswa dan guru menunjukkan kepeduliannya dengan menyisihkan rezeki atau uang sakunya untuk disumbangkan ke korban longsor Ponorogo yang masih berada di pengungsian.
Sebelum menggalang dana, para siswa terlebih dahulu menggelar shalat Ghaib untuk para korban yang meninggal dan masih terkubur. Dan dilanjutkan dengan doa bersama. "Shalat ghaib juga untuk mendoakan saudara kita yang meninggal," kata satu di antara siswa MI Islamiyah, Najwa Rifdatul Habibah.
Najwa mengaku berduka atas musibah tanah longsor yang menimpa warga Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo.
"Kita menggalang sumbangan membantu saudara kita yang di Ponorogo. Alhamdulillah dapat banyak sumbangannya," ucapnya, Rabu, (5/4/2017).
Siswa kelas V ini berharap dukungan moril dan materil ini bisa meringankan derita korban bencana alam. "Dengan sumbangan ini kita bisa meringankan beban saudara kita yang tertimpa musibah di Ponorogo," ujar Najwa.
Sementara Kepala Sekolah (Kasek) MI Islamiyah, Ahmadi menjelaskan aksi ini untuk memupuk kepedulian dan rasa ikhlas siswa sejak usia dini terhadap korban bencana.
"Kita membiasakan anak untuk peduli terhadap sesama yang kena musibah, membiasakan anak untuk melakukan kegiatan yang baik. Yang iklas menyisihkan, kita ikut merasakan penderitaan saudara kita yang tertimpa bencana," tuturnya.
Apalagi, sambung Ahmadi, siswa MI Islamiyah sudah terbiasa menggalang sumbangan bagi saudaranya yang tertimpa musihan.
"Apabila ada keluarga dari siswa yang kesusahan dan ada bencana juga menggalang dana, bahkan kita malah diingatkan siswa," kata dia.
Ahmadi pun berharap, sumbangan yang digalang dari siswa MI Islamiyah dapat meringankan korban bencana.
"Kita hanya membantu meringan beban korban bencana yang ada di Ponorogo, walau tidak bisa banyak. Kita juga mendoakan beliau - beliaunya. Mudah - mudahan yang ditinggalkan bisa sabar, yang meninggal amalnya diterima Allah," ucapnya.
Paska menggelar aksi simpatik, para siswa kembali ke kelas masing-masing. Sementara uang yang terkumpul akan disalurkan ke sekolah melalui lembaga sosial. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |