Demo Pabrik Gula, Massa Blokir Jalan Babat-Jombang

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengunjuk rasa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Lingkungan, menyampaiian aspirasi dengan cara memblokir Jalan Raya Babat - Jombang di depan kawasan Pabrik Gula, PT. Kebun Tebu Mas (KTM) di Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Sabtu, (15/4/2017).
Meski hanya menggunakan satu kendaraan pick - up yang sekaligus digunakan untuk membawa sound system, aksi yang melibatkan tak lebih dari 20 orang tersebut membuat lalu lintas dari kedua arah tersendat.
Advertisement
"Kami mohon maaf, memblokir jalan untuk menyampaikan aspirasi kami. Kami walau segelintir, kami tidak takut. Kami menuntut masyarakat mendapat pengganti," kata Koordinator Aksi (korlap) Zaenuri.
Massa menutup jalan sambil menyebarkan selebaran, membentangkan spanduk beruliskan "PT KTM membahayakan kesehatan masyarakat", dan berorasi mengecam pencemaran yang ditimbulkan KTM.
Menurut pengunjuk rasa, sejak berdirinya Pabrik Gula KTM, masyarakat sekitar seringkali terpapar limbah. "Kami merasakan gatal, karena limbah yang tidak pernah di kelola, kami ingin keadilan," ujar Zaenuri.
Zaenuri berujar, masyarakat sekitar Pabrik Gula KTM saat ini sudah tidak lagi bisa menghirup udara bersih.
Dalam tuntutannya, aliansi mahasiswa dan masyarakat peduli lingkungan menuntut PT KTM untuk segera bertindak mengatasi sejumlah pencemaran yang terjadi.
Mereka menyebut, pencemaran air (aliran air di kali lamong dan air di sumber air berkurang), pencemaran udara (bau dan debu), pencemaran suara (bising suara armada dan pengeras suara pos pintu masuk).
Namun, Perwakilan Direksi PT KTM Adi Prasongko, yang menemui para pengunjuk rasa menepis tudingan mereka. "Kalau kemarin ada bau, kami mengakui, apakah masih ada bau itu sekarang," ujarnya.
Ia pun menepis tudingan jika berdirinya KTM tidak memenuhi Amdal (analisis dampak lingkungan). PT KTM, sambung Adi sudah memenuhi ketentuan tentang Amdal.
"Kami sudah memenuhi dan sesuai amdal. Persoalan kemarin (bau limbah) sudah kami atasi. Kami sadar berada di lingkungan masyarakat," ujarnya.
Lebih jauh, Adi menjelaskan, justru berdirinya Pabrik Gula PT KTM di Kecamatan Ngimbang, bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitar pabrik.
"Pabrik ini ada untuk masyarakat Lamongan, 87, 13 persen lebih, karyawan pabrik gula KTM ini adalah masyarakat Lamongan. Bahwa pabrik ini ada demi kepentingan bersama. Kami hadir untuk menciptakan lapangan kerja, jadi kami berkomitmen untuk kesejahteraan mmasyarakat," tuturnya.
Paska mendapatkan penjelasan dari manajemen pabri PT KTM, demo yang berjalan damai, para pengunjuk rasa membubarkan diri. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Sukmana |