Peristiwa Daerah

Rumah Ikan Solusi Pengganti Terumbu Karang yang Rusak

Kamis, 27 April 2017 - 14:31 | 86.07k
Tim Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang, saat ditemui Times Indonesia dalam acara 2nd International Fisheries Tranparency Initiative(FITI) Conference di Hotel Padma, Legian Bali, Kamis (27/04/2017).(Foto: Khadafi/ TIMES Indonesia)
Tim Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang, saat ditemui Times Indonesia dalam acara 2nd International Fisheries Tranparency Initiative(FITI) Conference di Hotel Padma, Legian Bali, Kamis (27/04/2017).(Foto: Khadafi/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Rumah atau Apartemen Ikan menjadi solusi cepat sekaligus ramah lingkungan untuk menganti terumbu karang yang rusak.

Meski memiliki fungsi layaknya terumbu karang, kehadiran rumah atau apartemen ikan bisa membuat ikan kembali berkumpul dan berkembang biak.

Advertisement

Tri Wahyu Wibowo sebagai staff Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang, dalam  2nd International Fisheries Tranparency Initiative (FITI) Conference di Hotel Padma, Legian Bali, Kamis (27/04/2017) menjelaskan, program rumah ikan ini sudah diperkenalkan oleh BBPI sejak tahun 2011 dan dipatenkan 2012.

Rumah-Ikan-BzwUc.jpg

Rumah ikan atau apartemen ikan yang dimaksud adalah, komponen partisi dari bahan plastik jenis jenis Polypropylene yang ramah lingkungan.

"Rumah Ikan ini dirancang serta mempunyai banyak celah atau sekat seperti layaknya bangunan Apartemen yang terdiri atas 123 partisi dan rumah ikan ini diletakkan di dasar laut," ucapnya.

Wahyu menjelaskan, celah ini bermanfaat untuk melindungi telur dan larva serta anak-anak ikan, sekaligus menjadi tempat berkumpulnya berbagai jenis ikan sehingga memudahkan paran Nelayan untuk menangkap ikan pada radius 100- 200 meter di luar areal Rumah Ikan.

"Rumah ikan ini sudah diterapkan di Indonesia  dari semua provinsi sudah dan hasilnya sumber daya ikan cukup melimpah, dan relatif awet dan ramah lingkungan, dan jumlah ikan terjadi peningkatan yang signifikan salah satunya di daerah Banyuwangi, Lombok dan beberapa daerah lainnya," imbuhnya

Selain itu menurut Wahyu dengan adanya rumah ikan ini ikan-ikan yang sebelumnya tidak pernah ada menjadi kembali ada lagi seperti ikan ekor kuning yang selama ini sulit ditemukan tetapi dengan adanya rumah ikan kini mudah ditemukan.

"Untuk melestarikan rumah ikan ini kita juga mengimbau para nelayan yang menangkap ikan di sekitar rumah ikan ini mengunakan alat tangkap yang ramah lingkungan salah satunya adalah pancing," jelasnya

Wahyu juga mengatakan bahwa untuk rumah ikan ini sudah mencapai 25 ribu yang disebar di seluruh provinsi Indonesia dan rumah ikan itu bantuan dari pusat dan ada pengadaan sendiri dari tiap-tiap daerah.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES