Peristiwa Daerah Marhaban Ya Ramadhan

Jelang Ramadhan, Makam Datuk Ibrahim Banyuwangi Banjir Pengunjung

Jumat, 12 Mei 2017 - 22:37 | 437.17k
Pengunjung di makam Datuk Malik Ibrahim, di Kelurahan Lateng, Banyuwangi. (Foto : Hafil Ahmad/TIMES Indonesia)
Pengunjung di makam Datuk Malik Ibrahim, di Kelurahan Lateng, Banyuwangi. (Foto : Hafil Ahmad/TIMES Indonesia)
FOKUS

Marhaban Ya Ramadhan

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jelang Ramadhan, wisata religi makam Datuk Malik Ibrahim di Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Kelurahan Lateng, Banyuwangi, Jawa Timur, banjir pengunjung.

Kepada TIMES Indonesia, Juru Kunci makam, Abdul Latif mengatakan, pengunjung makam Datuk Ibrahim mulai meningkat sejak seminggu belakangan. Perhari rata-rata yang datang mencapai 500 orang lebih. Bahkan pada malam Nisfu Sya’ban kemarin, lonjakan wisatawan nyaris tembus angka 1000 orang.

Advertisement

“Saya jaga mulai jam 13.00 – 21.00 kemarin, jumlah peziarah mencapai 135 orang lebih. Bahkan sampai ada yang menginap dan pulang ba’da jumatan tadi,” katanya, Jum’at (12/5/2017).

Disebutkan, pengunjung yang datang bukan hanya dari Banyuwangi saja. Namun juga banyak berasal dari luar daerah, seperti Situbondo, Bondowoso, Jember dan Probolinggo dan Bali.

“Macam-macam tujuannya, ada yang sekedar ziarah, ada yang minta barokah, baca Al Quran, dan lain-lain. Tapi kalau niatnya aneh-aneh seperti agar dagangan laris, minta dinaikkan pangkat, kita coba jelaskan secara syariat. Karena wasiat dari almarhum jangan pernah menolak tamu salah satunya,” jelas Abdul, yang juga cucu Datuk Malik Ibrahim alias Syeikh Abdurrachim bin Abu Bakar bin Abdurrachim Bauzir ini.

Salah seorang peziarah asal Situbondo, Abdullah mengatakan, hampir setiap tahun dirinya selalu menyempatkan ziarah ke makam Datuk Malik Ibrahim. Karena dia yakin almarhum adalah seorang ulama besar dan pejuang Islam dizamannya.

"Ibaratnya, amal ibadah Datuk sebesar gentong yang penuh air, dan setiap harinya banyak yang mengisi gentong dengan air (mendo’akan Datuk). Barangkali, luberan air dari gentong itu jatuh pada kita. Ngalap berkah sebelum bulan suci Romadhon,” ucapnya.

Seperti diketahui, Datuk Malik Ibrahim adalah seorang ulama kelahiran Yaman, yang diyakini sekelas Wali Songo. Semasa hidupnya, dia mensyiarkan Islam diwilayah Bali dan Banyuwangi, sekitar tahun 1840 Masehi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES