PT KNI, Pabrik Canggih Ramah Lingkungan dengan Sederet Penghargaan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) Bontang mengundang BONTANGTIMES (grup TIMES Indonesia) dan rekan-rekan jurnalis untuk berkunjung ke area pabrik PT KNI Bontang, Rabu (7/6/2017). Area pabrik penghasil amonium nitrate (bahan peledak) tersebut berada di kawasan industri PT Pupuk Kaltim Bontang, Kalimantan Timur.
Setibanya di PT KNI, dilakukan pemeriksaan oleh securiti terlatih dengan metal detector, satu persatu rekan jurnalis masuk dengan menggunakan ID Card yang wajib dipakai sebagai kunci masuk area pabrik penghasil bahan peledak itu.
Advertisement
Rombongan langsung masuk ke ruang meeting. Presentasi singkat dipimpin oleh Direktur Site Hartono wijaya dan Manager operasional Indra prasetya. Mereka memaparkan peraturan keselamatan di area pabrik dan proses produksi serta penjelasan tentang managemen perusahaan bahan peledak berkualitas dunia itu.
Hartono menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran media dalam plant tour kali ini.
Hartono juga menyampaikan keyakinannya jika perusahaan yang dibangun dengan investasi sekitar Rp 4 triliun ini mampu mencapai titik produksi maksimal setiap tahunnya.
Keyakinan ini berdasarkan kondisi perekonomian indonesia yang semakin membaik terutama di sektor sektor yang terkait dengan segmen industri Ammonium Nitrate (AN) seperti pertambangan.
“Perusahaan ini telah beroperasi sejak 2012 Dan kami tergolong perusahaan baru, Akan tetapi dengan kemampuan pabrik yang berstandar dunia ini dan sumber daya yang ada kami optimistis pencapaian 300 ribu Ton per tahun dapat kami capai hingga maksimal,“ ujarnya.
Hartono menambahkan bahwa tahun 2016 produksi AN mencapai angka 243 ton, sedangkan angka tertinggi dicapai pada tahun 2013 yakni sebesar 253 ton. Produksi AN di distribusi kepada pasar domestik dan ekspor.
Pendistribusian didominasi oleh pasar domestik. Hal ini dilakukan mengingat permintaan domestik juga lebih tinggi dan value AN juga dapat bersaing.
Manager operasional Indra prasetya mengawali dengan penjelasan alur distribusi bahan baku berupa amonia dan udara dengan menggunakan alur pemipaan menuju pabrik KNI. Indra juga penjelasan tentang proses pemasaran bahan peledak yang di produksi oleh pabrik yang semua bahan dan mesinnya berasal dari Jerman ini.
Yang membedakan pabrik pabrik yang ada di Indonesia bahkan dunia saat ini bahwa KNI telah mampu membuktikan rendahnya polusi yang ditimbulkan oleh akibat asap pabrik. Hal ini disebabkan karena KNI Menggunakan teknologi ramah lingkungan dengan konsep Greenfield. Dan yang kedua, PT KNI menjadi satu-satunya pabrik AN yang menggunakan tekhnologi CDM (Clean Development Mechanism),
“Itulah yang membedakan kami, dapat terlihat lebih bersih, nantinya ketika keliling ke pabrik melihat sendiri gimana keramahan lingkungan proses produksi AN di PT KNI,“ ungkapnya.
Indra memaparkan, meski PT KNI masih muda, saat ini penghargaan demi penghargaan telah diraih seperti di bidang lingkungan.
Diantaranya, KNI telah memperoleh pengakuan Menteri Tenaga Kerja sebagai satu satunya perusahaan yang mendapatkan SK tentang dokumen pengendalian potensi bahaya besar industri. Juga ada penghargaan dari Gubernur Kaltim tentang zero accident berturut turut sejak tahun 2013.
Rekan rekan jurnalis mengikuti dengan sangat antusias untuk mendengarkan satu persatu penjelasan oleh Managemen KNI. Bahkan tidak melewatkan kesempatan tanya jawab yang diberikan oleh managemen hingga tidak terasa waktu telah terlewatkan hingga 2 jam lamanya
Para jurnalis kemudian melanjutkan dengan plant tour bersama tim operasional KNI, lagi lagi dengan menggunakan pakaian berstandar yang telah disiapkan oleh perusahaan.
Sesi ini rekan rekan jurnalis diberikan penjelasan detail sejak masuk di ruang control pabrik hingga diajak berkeliling dan menaiki beberapa lokasi penting dalam proses produksi AN hingga kemudian berkumpul kembali di ruangan meeting beristirahat sejenak dan bersama sama melakukan buka puasa. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |