KNKT Masih Temukan Kapal Feri Tak Melakukan Lashing Kendaraan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) meninjau kesiapan mudik di Pelabuhan penyeberangan PT ASDP Ketapang Banyuwangi - Gilimanuk, Jembrana, Bali.
Cris Kuntadi selaku staf ahli menteri Bidang Logistik dan Keselamatan mengatakan hasil sidak di kapal KMP Putri Kuning dari Pelabuhan Ketapang, ia menemukan kesalahan kecil yang berakibat fatal.
Advertisement
"Saat kami pantau di atas kapal ternyata lashing (pengikatan) kendaraan yang dilakukan oleh ABK kapal hanya hanya depan saja. Semestinya 4, depan 2, belakang 2, kanan kiri. Kami juga temukan juga live jaket yang tidak dilengkapi oleh lampu senter, ada juga senternya namun tidak ada baterainya," kata Cris Kuntadi, Jumat (9/6/2017).
Melihat kondisi seperti itu di pelabuhan terpadat nomor dua di Indonesia Cris Kuntadi sempat menegur Anak Buah Kapal (ABK) KMP Putri Kuning, agar melakukan lashing terhadap kendaraan saat berlayar.
"Saya sempat menegur kepada ABK kapal untuk meleacing kendaraanya, karena di musim Ramadhan ini, air laut di selat Bali kurang bersahabat terhadap pengguna jasa laut. Apalagi Menteri Perhubungan juga sudah mengesahkan aturan lashing kendaraan di atas kapal sesuai dengan PM 30 tahun 2016," terangnya.
Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan mewajibkan pengikatan kendaraan pada kapal angkutan penyeberangan. Aturan tersebut mewajibkan operator kapal menyediakan pengikat kendaraan (lashing) dan klem roda kendaraan untuk digunakan mengikat kendaraan selama berlayar.
Kendaraan yang wajib dipasang lashing adalah kendaraan yang berada paling depan, tengah, dan paling belakang. Sementara pada kendaraan yang tidak diikat, wajib dilakukan klem pada roda kendaraan.
Cris berharap semua pihak tetap memenuhi standar keselamatan yang sudah ada untuk meminimalisir kesalahan pada saat berlayar.
"Berdasarkan temuan di lapangan, ternyata sebagian besar faktor kecelakaan tersebut berasal dari human error, makanya kami mengimbau agar operator kapal memenuhi standar keselamatan yang sudah ada," ucapnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |