Peristiwa Daerah

Bentang Pustaka Luncurkan Tetralogi Daur Karya Cak Nun

Selasa, 13 Juni 2017 - 23:00 | 209.94k
Emha Ainun Nadjib (Cak Nun). (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
Emha Ainun Nadjib (Cak Nun). (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Penerbit Bentang Pustaka telah menerbitkan 17 buah buku Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun dalam beberapa tahun terakhir. Terbaru adalah tetralogi Daur: Anak Asuh Bernama Indonesia; Iblis Tidak Butuh Pengikut; Mencari Buah Simalakama; dan Kapal Nuh Abad 21.

Semalam, 12 Juni 2017, Cak Nun mengunjungi ke Bentang Pustaka. Rawuhnya Cak Nun mengobati rasa rindu Bentang yang sudah lama tidak dikunjungi. Sekaligus mensyukuri terbitnya tulisan seri Daur oleh penerbit di Daerah Istimewa Yogyakarta ini 

Advertisement

"Karena kemesraan dan cinta pula Bentang Pustaka telah lama ingin sekali disambangi Mbah Nun," demikian dikutip dari laman caknun.com.

Acara bertajuk Tadabbur Daur berlangsung di Taman Bentang Pustaka. Hadir di acara CEO Bentang Salman Faridi, Fahmi Agustian dari Kenduri Cinta Jakarta, dan Rizky Dwi Rahmawan dari Juguran Syafaat. 

Mereka menyampaikan banyak hal menarik dengan sudut pandang masing-masing dalam menelusuri karya Daur. Pijakannya pada Tadabbur yang mengedepankan kemanfaatan.

Sejak Daur ada, tidak sedikit diskusi beranjak dari tulisan Daur, yang kemudian direfleksikan pada fenomena yang terjadi saat ini. Begitu Rizky menceritakan pengalamannya bersama teman-teman Juguran Syafaat.

Lain halnya dengan Salman. Menurutnya, Cak Nun piawai 'memPHP' para pembaca tulisan-tulisannya. Apa yang tampak dalam tulisan, berbeda dengan maksudnya.

"Yang tampak di tulisan adalah A, tapi maksudnya B, C, R, bahkan Z," masih dikutip dari laman yang sama.

Namun, mereka bersepakat tentang masyarakat kini yang dijejali bacaan mudah dan ringan. Bisa melalui media sosial atau konten laman yang lebih berorientasi kunjungan sebanyak-banyaknya ketimbang kualitas konten.

Sementara, tulisan Mbah Nun, sebutan untuk pria kelahiran Jombang ini, mampu membawa pembaca melatih berpikir mendalam dan berlapis-lapis. Menurut mereka, bacaan ini yang menyehatkan.

Pada kesempatan itu, Cak Nun menyampaikan banyak hal, seperti biasa dituturkannya dalam beberapa maiyahan terakhir.

Seperti soal tadabbur surah At-Tiin,  peradaban manusia abad 21 yang masih berada pada tahap Insan dalam urutan logika penciptaan Makhluk-Insan-Abdullah-Khalifatullah, aktivasi malaikat, evolusi bluluk-cengkir-degan-kelapa, dan masih banyak lagi hal mencerahkan.

Gelaran Tadabbur Daur diakhiri dengan doa. Cinta dan kemesraan yang terasa dalam acara terbawa hingga kini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES