Peristiwa Daerah

Pembangunan Patung Garuda Wisnu Kencana Dipercepat

Senin, 03 Juli 2017 - 17:07 | 152.51k
Mega proyek patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Ungasan, Kuta Selatan. Kabupaten Badung Selatan. Mulai di genjot untuk perhelatan pertemuan tahunan IMF Bank Dunia di bulan oktober 2018 nanti. Senin (03/07/2017). (Foto: Khadafi/TIMES Indonesia)
Mega proyek patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Ungasan, Kuta Selatan. Kabupaten Badung Selatan. Mulai di genjot untuk perhelatan pertemuan tahunan IMF Bank Dunia di bulan oktober 2018 nanti. Senin (03/07/2017). (Foto: Khadafi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BADUNG – Mega proyek patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Ungasan, Kuta Selatan. Kabupaten Badung Selatan, Bali terus dikebut agar selesai saat pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia Oktober 2018 nanti. 

"Kami coba untuk selesaikan pada bulan september 2018, untuk kulit patungnya. Karena juga ada permintaan dari pemerintah yang akan digunakan untuk IMF," ucap Apul Sihotang sebagai Kepala Construction Develoment Dept Head, Senin (03/07/2017).

Advertisement

Patung GWK ini digadang-gadang akan menjadi ikon pariwisata Bali dengan total ketinggian patung mencapai 236 meter dan bentangan sayap garuda 64 meter.

Sihotang juga menyampaikan tekait pengerjaan proyek patung GWK itu juga berdasarkan imbauan dari pemerintah pusat. Karena kawasan GWK diprioritaskan menjadi tempat jamuan makan malam para tamu undangan untuk pertemuan IMF-Bank Dunia. Nantinya, patung GWK menjadi latar belakangnya.

Pengerjaan patung GWK dimulai tahun 2014 dengan pembuatan fondasi. Metode khusus diterapka. untuk struktur beton dengan menggunakan es balok untuk menurunkan suhu beton agar tidak terjadi crack atau retak. Teknik seperti itu termasuk pertama kali diterapkan di Bali. Jumlah es balok yang digunakan adalah 44 ribu balok es dengan ukuran 20cm x 20cm x 120cm.

"Kalau kendalanya, karena suplai es batu dari Bali tidak mencukupi, sehingga didatangkan dari Banyuwangi," imbuhnya.

Lebih jauh lagi proyek patung yang didesain oleh maestro patung Nyoman Nuarta ini untuk saat ini dalam tahap penaikan modul atau lempengan-lempengan untuk kulit patung yang materialnya terbuat dari tembaga dan kuningan. Ada sebanyak 160 modul sudah terpasang dari total 754 modul. Untuk berat per modul rata-rata 800 kilogram, dan total semua modul beratnya 900 ton.

"Modul-modul tersebut kita datangkan langsung dari Bandung yang digarap oleh Nuarta beserta tim kerjanya." ujar Sihotang

Menurut Sihotang sudah sebanyak 80 persen modul sudah ada di Bali dan siap dinaikkan untuk kemudian dipasang.  Dalam sebulan target 40 sampai 50 modul bisa terpasang. Namun hal itu tergantung angin dan cuaca. Kalau angin tidak terlalu kencang dan cuaca mendukung, dalam sehari 10 modul bisa dinaikkan.

Untuk saat ini, Sihotang mengatakan kendala yang ada adalah angin cukup kencang. Meski menggunakan tower crane atau alat bantu angkut material baja dan kulit patung yang kecepatan anginnya dibatasi hanya jika 10 knot sedangkan di lapangan kecepatan angin bisa mencapai 25 knot.

"Itu salah satu penyebabnya, karena dalam seminggu bisa saja penaikan modul tidak bisa dilakukan sama sekali," ujarnya

Nanti setelah semuanya rampung, pengelola GWK akan menyediakan lift untuk kelantai dua puluh. "Jadi bisa melihat Bali dalam ketingian yang cukup seperti di Monas Jakarta," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES