Peristiwa Daerah

Kodok Pacman, Kodok Argentina yang Sedang Naik Daun

Minggu, 16 Juli 2017 - 16:44 | 826.55k
Kodok Pacman dari Amerika Latin menjadi daya tarik para pengunjung di Kontes Reptil Bali, Minggu(16/07/2017).(Foto Khadafi/TIMES Indonesia)
Kodok Pacman dari Amerika Latin menjadi daya tarik para pengunjung di Kontes Reptil Bali, Minggu(16/07/2017).(Foto Khadafi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kodok Pacman asal Amerika Latin menarik perhatian pengunjung kontes reptil yang digelar oleh Komunitas Reptil Bali di Mall Park 23, Kuta, Bali, Minggu (16/07/2017).

Kodok ini terlihat menarik karena memiliki warna yang cukup cerah dengan bintik hitam bulat. Kodok yang biasa disebut cranwell frog merupakan salah satu hewan reptil yang sedang naik daun sebagai hewan peliharaan.

Advertisement

Debi Agus Dhamar, penghobi reptil dan juga peserta kontes reptil menjelaskan, kodok pacman yang ia bawa tidak untuk dilombakan, tapi untuk dipamerkan dan dijual.

"Kontes kali ini tidak ada kategori untuk pacman, jadi saya bawa ke sini untuk dijual mulai ukuran bayi dengan harga Rp 500 ribu," ucapnya.

Menurut Debi, kodok pacman ia dapatkan dari peternak di Yogyakarta dan Jakarta. 

"Pacman itu asal dari Amerika Latin, umumnya dari Argentina. Tapi kalau saya ngambil pacman ini dari Jogja dan Jakarta karena disana paling besar peternakanya. Kalau dulu memang impor, tapi semenjak banyak yang ingin memeliharanya, maka banyak peternak reptil Indonesia yang membudidayakan hingga beranak-pinak," imbuhnya

Menurut pria asal Denpasar ini. Perbedaan dengan pacman dengan jenis kodok lainnya, sebenarnya tidak ada. Hanya saja saat ini, kodok ini bagus dipandang karena warnanya yang mencolok. Selain itu, usia pacman, termasuk lama, yakni ini batas usianya selama 6 tahun.

" Kalau awalnya pacman dianggap kodok yang beracun karena warna yang mencolok. Tapi pacman ini jenis kodok yang tidak beracun, dan pada umumnya ada 5 jenis warna, merah, hijau, biru, coklat, dan kuning. Selain itu untuk memeliharanya juga simple, cukup ditaruh di dalam kotak plastik atau aquarium dan sedikit rendam dalam air agar lembab. Kalau yang masih bayi, makanannya hanya jangkrik saja, kalau sudah besar apapun dimakan," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES