Peristiwa Daerah

Edukasi Media, JOB PPEJ Datangkan Pengusaha Kopi dan Exportir

Senin, 17 Juli 2017 - 16:57 | 56.98k
Edukasi media digelar perusahaan minyak Joint Operating Body Pertamina Petrochina Easta Java (JOB P-PEJ) mendatangkan dua motivator, Senin (17/07/2017) (Foto: Safuwan/ TIMESIndonesia)
Edukasi media digelar perusahaan minyak Joint Operating Body Pertamina Petrochina Easta Java (JOB P-PEJ) mendatangkan dua motivator, Senin (17/07/2017) (Foto: Safuwan/ TIMESIndonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Agar semangat dalam menulis laporan berita dan berpenghasilan lebih, puluhan wartawan dari berbagai media di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengikuti edukasi tentang wiraswasta dan kiat-kiat sukses dalam bisnis exsportir, Senin (17/07/2017)

Edukasi media yang di gelar perusahaan minyak Joint Operating Body Pertamina Petrochina Easta Java (JOB P-PEJ), itu mendatangkan dua orang narasumber sebagai motivator. 

Advertisement

Kedua motivator tersebut masing-masing Grenda Sri Bhisma wartawan RCTI yang juga pemilik warung kopi stadion di Surabaya, dan Bagus Lesmana seorang exsportir skala Nasional dan Internasional.

"Edukasi media ini menjadi momen yang pas bertukar pengalaman dalam wirausaha," kata Field Admin Superintenden JOB P-PEJ, Akbar Pradima, dihadapan para kuli tinta yang berlangsung di ruangan Quin Resto Jalan Pramuka Tuban.

Motivator yang pertama disampaikan oleh Grenda Sri Bhisma. Ia membagikan pengalamannya kepada sesama kaum pemburu informasi itu saat pertama kali ia berwirausaha.

"Tak ada salahnya mengais remehan rejeki dari warung kopi," ungkap Grenda.

Dengan modal kecil kalaupun rugi juga kecil, modal besar nilai kerugiannya pun juga besar.

Kalkulasi modal yang kita keluarkan sekitar Rp 30.000.000, untuk sewa lokasi dan peralatan seperti kompor, meja dan kursi, sukur-sukur sudah punya lokasi sendiri.

Hari pertama sampai seminggu Grenda mengaku usahanya sadah mendapatkan keuntungan.

Kini per-hari ia mampu meraup omset Rp 1.000.000. Apabila dikalkulasi dalam sebulan, laba bersihnya mencapai Rp 7.500.000.

"Dengan usaha itu alhamdulilah saya juga bisa memanfaatkan warga sekitar rumah untuk membuat jajanan maupun nasi bungkus, warga juga turut berpenghasilan," cerita Grenda.

Pembicara berikutnya, Bagus Lesmana seorang exsportir yang telah menjajaki mulai skala Nasional maupun Internasional. 

Dia menjelaskan, pilihan menjadi exportir sangat penting untuk meningkatkan neraca devisa negara.

"Tekstil dan bahan tekstil masih menjadi ekspor terbesar Indonesia. Selain itu juga produk kesehatan seperti herbal," jelasnya.

Sementara itu perwakilan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Suhendra Atmaja mengaku tertarik dengan diskusi wirausaha yang digelar JOB P-PEJ. Sebab selama ini tidak ada aturan yang melarang wartawan berbisnis.

"Ayo berbisnis tapi jangan meninggalkan profesi mulia sebagai wartawan," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula External Relations JOB P-PEJ, Annelisa Amangku yang mengikuti acara sejak awal sampai selesai. 

Diakhir acara paska mendapatkan motivasi, kaum jurnalis itu juga diminta membuat kelompok untuk mempresentasikan rencana bisnis.

Berbagai produk dirancang mulai dengan produksi pohon siwalan, produksi arak Tuban, hingga budidaya pohon cipluan yang harganya mahal dan banyak diburu masyarakat di dunia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES