Pasukan TNI AU Hebohkan Penikmat Sunrise Gunung Bromo

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam rangka hari Bhakti TNI AU ke-70, Batalyon 464 Paskhas Lanud Abdulrachman Saleh Malang melaksanakan Bromo Tracking dan event tradisi militer yang melibatkan 500 prajurit, Minggu (23/7/2017).
Event tradisi militer ini menyuguhkan aksi terjun payung di atas Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur oleh pasukan khas dan baret jingga.
Advertisement
Pemandangan sunrise terlihat berbeda, karena wisatawan dihibur dengan atraksi penerjun dari Pasukan Khas TNI AU.
Bhakti TNI AU ke 70 oleh Batalyon 464 Paskhas Lanud Abdulrachman Saleh Malang di Gunung Bromo. (Foto : Pentak ABD Saleh)
Para prajurit menari di udara dengan membawa 14 bendera yakni merah putih, Swa Buana Paksa, Korpaskhas, Koopsau 2, Wing 2 Paskhas, Wing 2 Lanud Abd.Saleh, Depohar 30, Denmantra 2, Yonko 464, Skadud 32, Skadud, 4, Skadud 21, Skatek 022, dan Rumkit. Bendera-bendera tersebut merupakan bendera satuan yang berada di Lanud Abdulrachman saleh dan satuan jajaran di atas Lanud hingga NKRI.
Bendera tersebut dikibarkan di atas langit Gunung Bromo oleh 32 penerjun yang terjun dari pesawat Hercules A-1335. Penerjunan ini di bawah komando Dandenmatra Letkol Pas Nangge dan Wadan Denmatra 2 Paskhas Myr Pas Frian Alfa Risdar. Penerjun berasal dari Denmatra 2 Paskhas sebanyak 24 orang dan dari Yonko 464 sebanyak 8 orang.
Bhakti TNI AU ke 70 oleh Batalyon 464 Paskhas Lanud Abdulrachman Saleh Malang di Gunung Bromo. (Foto : Pentak ABD Saleh)
Selepas penerjun menyelesaikan misinya, Dandenmatra menyerahkan bendera merah putih yang berhasil dikibarkan di atas Gunung Bromo kepada Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Marsma TNI Julexi Tambayong.
Setelah itu dilanjutkan dengan penyerahan bendera merah putih kepada ketua adat Desa Ngadisari Bapak Supoyo sebagai wujud kebersamaan untuk sama-sama menjaga dan kemanunggalan TNI dan rakyat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : TIMES Malang |