Peristiwa Daerah

Tingkatkan Kualitas Air, PDAM Tirtha Mangutama Pasang Dua Filter Baru

Senin, 31 Juli 2017 - 14:50 | 61.19k
 Pembangunan filter Instalasi Pengelolahan air(IPA) yang berlokasi di Dam estuary jalan  I Gusti Ngurah Rai. Badung. Senin(31/07/2017).(Foto Khadafi/Times Indonesia)
Pembangunan filter Instalasi Pengelolahan air(IPA) yang berlokasi di Dam estuary jalan I Gusti Ngurah Rai. Badung. Senin(31/07/2017).(Foto Khadafi/Times Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Badung, Bali membangun dua unit filter baru untuk PDAM Tirtha Mangutama. Pembangunan filter di Instalasi Pengelolahan Air (IPA) estuary telah dikerjakan pada bulan Juni yang lalu. 

Dengan tambahan dua unit IPA, PDAM kini memiliki lima unit filter untuk mendistribusi air ke wilayah Badung Selatan.

Advertisement

I Made Agus Widiastrawan sebagi kordinator Pelaksana Pengelolahan Air PDAM Tirta Mangutama menjelaskan adanya penambahan filter dapat meningkatkan kualitas pelayanan PDAM.

"Adanya penambahan filter ini bisa menjamin kualitas air pada masyarakat. Hingga mengurangi air yang keruh," ucapnya, Senin(31/07/2017).

Selain penambahan filter, PDAM juga akan melakukan optimalisasi beberapa komponen unit instalasi pengolahan air estuary. Di antaranya mengganti plat settler yang saat ini materialnya masih fiber sehingga kinerjanya kurang bagus. Plat settler berikutnya akan menggunakan bahan stainless steel. 

Menurut Widiastrawan, plat stainless steel sudah teruji dapat meningkatkan kualitas dan produksi air.

"Fungsi filter adalah sebagai proses akhir dari pengolahan air, yaitu menyaring koloid-koloid yang masih bisa lolos dari proses sedimentasi. Koloid itu endapan-endapan lumpur yang masih lolos, kemudian disaring dalam filter," imbuhnya.

Untuk diketahui, proses pengolahan air estuary melalui beberapa tahap. Mulai dari airasi, yaitu air yang akan diolah dikontakkan dengan udara sehingga kaya oksigen. Sebab, air yang belum diolah bisa mengandung besi, logam, dan zat lain yang perlu dioksidasi dengan oksigen. 

Selanjutnya proses flokulasi, yakni air dicampur dengan kaogulan (sejenis aluminium sulfat). Pada proses inilah, koloid-koloid akan mengendap di bak sedimentasi dan air yang jernih akan terangkat.

Air yang telah terangkat itu selanjutnya akan difilter. Air baku pada proses sedimentasi tingkat kekeruhannya mencapai 50 NTU. Ketika akan dimasukkan ke filter, tingkat kekeruhan air sudah di bawah 4 NTU. Saat difilter, kekeruhan air tersaring 50 persen sehingga menjadi 2 NTU.

"Dengan adanya optimalisasi komponen unit instalasi itu nanti tingkat kejernihannya bisa lebih tinggi, atau di bawah 2 NTU. Sehingga kerja filter menjadi ringan," kata Widiastrawan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES