Peristiwa Daerah

Mengenal Sodoran, Tari Khas Suku Tengger

Jumat, 08 September 2017 - 20:26 | 785.10k
Warga Suku Tengger menari sodoran (foto: Happy/TIMES Indonesia)
Warga Suku Tengger menari sodoran (foto: Happy/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di kawasan Tengger, lereng Gunung Bromo, ada satu tarian khas yang selalu di gelar oleh masyarakat. Terutama saat perayaan hari raya Karo. Tari Sodoran, namanya, yang merupakan perlambang lahirnya manusia di muka bumi.

Tarian Sodoran merupakan rangkaian dari perayaan  hari raya Yadnya Karo. Dalam ritual itu, secara berurutan dilaksanakan kumpul karo – tekaning ping pitu – resik banten karo – sodoran – dan mulihning ping pitu. Ada yang spesial dari tari Sodoran ini. Sodoran hanya di gelar oleh warga tiga desa saja. Sedangkan perayaan Yadnya Karo di gelar seluruh warga Hindu Tengger lereng Gunung Bromo.

Advertisement

Yadnya Karo selalu digelar warga Hindu Tengger di saat bulan ke loro atau dua, dalam  hitungan kalender Tengger. “Karo itu hari raya warga tengger, karo bermakna dua. Sedangkan sodoran perlambang munculnya manusia di muka bumi,” kata sesepuh Tengger, Supoyo.

Berdasarkan makna karo, yaitu dua, diyakini sebagai bentuk suatu hal di muka bumi ini, yang selalu ada dua. Seperti hidup dan mati, malam dan siang, laki-laki dan perempuan, dan lain sebagainya. Artinya, dalam karo ini senantiasa umat manusia selalu menjaga keselaran dua tersebut, agar tercipta keharmonisan.

Sodoran sendiri, menceritakan makna yang terkandung dalam karo itu sendiri. Dalam tarian ini, mereka menggelar tarian  dengan menggunakan klontong (tanduk kerbau) dan sodor  (tongkat dari bambu). Jumlah penari dalam tari sodoran ini, pertama satu orang – kemudian dua orang – hingga bisa mencapai 6 orang, dengan diringi gamelan jawa.

“Seperti yang saya jelaskan tadi, makna dalam tarian sodoran ini, sebagai lambang munculnya manusia di muka bumi ini. Sehingga dalam tarian ini, dilakukan satu orang- kemudian bertambah dua orang hingga sebanyak 6 orang,” pungkas Supoyo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES