Hasil Panen Tomat Turun 20 Persen Selama Kemarau
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Musim kemarau yang sudah berlangsung cukup lama membawa dampak buruk bagi petani tomat di Desa Sumberjaya, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Petani tomat, Jazuli, menjelaskan, hasil panen tanaman tomat miliknya mengalami penurunan hingga 20 persen. Kemarau membuat tanaman tomat menjadi layu dan buah berukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan tanaman yang normal.
Jazuli menanam tomat di lahan dengan luas sekitar 2.000 meter persegi. Dia membutuhkan waktu sekitar 70 hingga 90 hari untuk panen. Agar lebih sehat dan produktif, dia memberi pupuk dengan NPK dan Urea.
Biasanya, dia memanen 10 ton tomat, namun karena kemarau hasilnya turun menjadi 8 ton. Harganya juga ikut turun. Biasanya, satu kilogram berharga Rp 2 ribu, namun sekarang hanya menjadi Rp 1.000 per kilogram.
“Ukurannya menjadi lebih kecil dari yang normal. Harganya juga ikut anjlok dari harga biasanya,” ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Sukmana |
Sumber | : TIMES Malang |