Unik, Ada Kopi Badeg dan Kupat Umpet di Kampung Warna Purbalingga

TIMESINDONESIA, JAKARTA – TIMES Lovers, di Kampung Warna, Bobotsari, Purbalingga, Jawa Tengah tepatnya di depan zona Rumah 3D, ada warung kopi yang menyajikan kuliner yang cukup unik. Yaitu wedang kopi badeg (nira kelapa) dan makanan ringan (camilan) kupat (ketupat) umpet.
Maryati (38) pemilik warung kopi badeg menjelaskan, wedang kopi badeg merupakan wedang kopi yang diseduh tanpa menggunakan air panas, melainkan diseduh langsung degan badeg (nira pohon kelapa).
Advertisement
“Biasanya kopi itu diseduh air panas dan diberi pemanis gula pasir atau gula merah, tapi wedang badeg itu kopi yang diseduh langsung dengan badeg," jelasnya kepada TIMES Indonesia, Minggu (22/10/2017).
Maryati dalam kesehariannya bekerja sebagai pengolah gula kelapa, sedang suaminya Jaman Maryanto (45) bekerja sebagai penderes nira kelapa.
Pada saat memasak nira pohon kelapa untuk dijadikan gula merah, Maryati menyisakan badegnya yang sudah mendidih untuk menyeduh kopi.
“Saat nira sudah mendidih, saya sisakan sebagaian untuk menyeduh kopi,” katanya.
Di warung kopi milik Maryati juga disediakan cemilan berupa gorengan yang diberi nama kupat umpet.
TIMES Lovers, kupat umpet adalah makanan ringan atau makanan camilan yang di dalamnya terdapat sepotong ketupat dan sepotong tempe yang diberi sambal kemudian digoreng.
Kopi badeg dan kupat umpet dijual secara paket, satu gelas kopi badeg dan satu piring kupat umpet dijual seharga Rp 20 ribu rupiah.
Maryati mengatakan, lahirnya wedang badeg dan kupat umpet berawal ketika Dona De Frates (28), selaku ketua pengelola Kampung Warna menyuruh membuat warung kopi di depan rumahnya.
“Saya disuruh Dona, untuk membuat warung kopi, jadi saya tawarkan kopi badeg dan kupat umpet. Ternyata dua menu ini disepakati,' tuturnya lagi.
Sejak dibukanya warung kopi badeg dan kupat umpet, Warung kopi milik Maryati banyak dikunjungi warga dan pengunjung Kampung Warna yang ingin mencicipi kopi badeg dan kupat umpet.
Sementara itu, saat di temui TIMES Indonesia, Dona De Fretes menjelaskan, ada sejumlah kuliner di Kampung Warna yang sudah disajikan kepada pegunjung. Diantaranya Jipang kacang, kripik tempe, kopi badeg dan kupat umpet.
BACA JUGA : Dona, Sulap Kampung Kumuh Jadi Kampung Warna
“Saya menginginkan di tempat wisata ini dilengkapi dengan wisata kuliner. Jadi saya ajak beberapa warga untuk membuka warung sekaligus berkreasi di bidang kuliner," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Sukmana |