Peristiwa Daerah

Ingin Tahu Aksi Para Hacker, Yuk Hadir di Acara “Hackathon Asia 1.0”

Kamis, 26 Oktober 2017 - 19:49 | 44.74k
Asia Hackathon 1.0. (FOTO: Istimewa)
Asia Hackathon 1.0. (FOTO: Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Para hacker akan beraksi sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya di kompetisi “Hackathon Asia 1.0” yang digelar STMIK Asia Malang, 27-29 Oktober 2017 nanti. Dalam kompetisi tersebut akan hadir mentor dan dari kalangan praktisi dan pemerintahan yang sudah menguasai dibidangnya.

Menurut Ketua STMIK Asia Malang, Ir Teguh Widodo, M.M, Kamis (26/2017) kepada TIMES Indonesia, bahwa dalam kegiatan tersebut, para peserta akan diminta untuk melakukan “Hacking” atau menemukan penyelesaian masalah (problem solving) dengan solusi yang tidak umum (out of the box) selama 2 hari (secara marathon).

Advertisement

“Tujuannya, untuk meningkatkan semangat Inovasi dan Enterpreneur. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang holistic. Menumbuhkan kreativitas dan kolaborasi peserta. Menciptakan trobosan baru untuk masalah di lapangan,” kata Teguh Widodo.

Adapun kegiatan Hackathon Asia 1.0 ini, akan dilaksanakan pada 27-29 Oktober 2017, yang bertempat di Kampus STMIK Asia Malang, Jawa Timur, di Jalan Sukarno Hatta Rembuksari 1A Kota Malang.

BACA JUGA: Menata Komunikasi Digital, STMIK Asia Malang Hadirkan “Asia Hackathon 1.0”

Kegiatan tersebut akan diikuti oleh sekitar 100 peseta. Dari peserta tersebut termasuk mahasiswa dan alumni STMIK dan STIE Asia Malang. “Peserta tersebar mulai dari mahasiswa semester 1 sampai mahasiswa semester 7,” aku Teguh Widodo.

Beberapa alumni yang mengikuti kegiatan ini katanya, mengetahui informasi Hackathon Asia 1.0 melalui acara reuni yang diadakan di kampus Asia.

“Kegiatan “Hackathon Asia 1.0” akan menghadirkan mentor dan juri dari kalangan praktisi dan pemerintahan. Yaitu dari Pemerintah Kota Malang, DPRD Kota Malang, Robo Edu, STASION, dan DOT Indonesia,” akunya.

Kegiatan “Hackathon Asia 1.0” ini di sponsori oleh Perusahaan-Perusahaan yang ada di Malang Raya, seperti Dea Bakery, Ittron, Bank Mandiri, Ayam Nelongso, Kedai HJS, Robot Edu, Superheru (cemilan), Haier, Malang Struddle, Depot Gang Djangkrik, Lapis Malang, Madam Wang, Berlis Pix, Haier, Natek Studio, Hotel Swiss-BelIn, Kober Mie Setan, dan Telkomsel, dengan media partner TIMES Indonesia.

Adapun “Hackathon Asia 1.0” akan dimulai Jumat (27/10/2017) dengan kegiatan Brainstorming ide, pembentukan tim, dan proses eksekusi ide dengan pendampingan mentor.

“Perguruan Tinggi Asia menggundang lebih dari 10 praktisi mentor, dari Stasion, DOT Indonesia, RoboEdu dan lain-lain. Proses eksekusi ide dilakukan sampai Sabtu (28/10/2017) malam,” ujar Teguh.

Selanjutnya, pada Minggu (29/10/2017), akan dipilih 12 semi finalis untuk acara Showdown project Hackathon Asia 1.0. Setiap tim nantinya, akan mempresentasikan project prototype-nya di hadapan dewan juri, undangan dan penonton publik dari SMK se Kota Malang,” terangnya.

Dalam kompetisi tersebut, Perguruan Tinggi Asia katanya juga mendatangkan juri dari berbagai lini. Seperti I Gede Auditta, Ketua Asosiasi Manajemen (AMA) Malang, Adrianto Gani, Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Presiden, serta Amar Alpabet FZ, salah satu pelopor Malang Creatif Fusion dan komunitas Start Up STASION.

“Hackathon Asia 1.0”, juga akan membagikan Doorprize  kepada peserta dan undangan yang telah di sediakan oleh pihak sponsor. Doorprize itu berupa Handphone dan voucher.

Selama kompetisi katanya, peserta “Hackathon Asia 1.0” berkolaborasi dan berkumpul di ruang Harvard Lantai 4 Kampus Pusat STMIK Asia Malang. “Nantinya peserta akan menerima materi dengan keynote speaker dari praktisi dan pemerintahan Kota Malang. Ada Yaqud Ananda Gudban,” katanya.

Adapun materinya, sesuai dengan tema “Penggunaan Sarana Digital untuk Meningkatkan Kinerja Layanan Masyarakat, Keselarasan antara Dunia Pendidikan dan Dunia kerja, Serta Meningkatkan Minat Belajar pada Anak Bangsa”.

“Setelah itu, dilanjutkan dengan pembentukan tim. Setiap tim berisi 2 sampai 4 orang yang berperan sebagai hacker, analyst dan creative. Hacker adalah seorang programmer, system analyst dan software development,” katanya.

Hacker kata dia, bertugas menganalisa permasalahan, menentukan solusi, merancang sistem dan mengimplementasikan sistem ke dalam Bahasa pemrograman.

“Analyst adalah seorang market analyst, marketing communication dan sales. Analyst bertugas bersama-sama Hacker untuk menganalisa permasalahan dan merumuskan solusi yang sesuai dengan kebutuhan market,” katanya.

Setelah tim terbentuk tambahnya, proses eksekusi ide dapat langsung dilakukan didampingi para mentor yang ahli dibidangnya. “Mentor bertugas memberikan arahan, pandangan-pandangan terkait ide dalam tim yang akan di eksekusi,” katanya.

Yang jelas kata Teguh, kegiatan “hackathon” ini bukan semata-mata kompetisi, tetapi pembelajaran dan merubah individu untuk selalu siap dengan perubahan.

Karena, mentor akan menularkan kemampuan analisis, problem solving sampai teknis koding berdasarkan pengalamannya. “Sehingga diharapkan aplikasi yang dibangun benar-benar tepat guna dan memang bias digunakan oleh target pasar,” ungkapnya.

Adapun dalam penjurian, ada tiga hal yang disorotinya. Yakni, ide yang paling unik, ide yang paling tepat guna dan aplikasi yang paling develop (langsung bias digunakan). Nantinya, akan dipilih pula satu tim sebagai juara umum.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES