Peristiwa Daerah

Ayah Keisha Syok Mengetahui Bayinya Meninggal Karena Dibanting

Senin, 30 Oktober 2017 - 20:44 | 43.43k
Ayah Alesha Keisha Ardani, Wiyono saat ditemui di rumahnya di Lingkungan Stendo, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi (FOTO: Hafil Ahmad/TIMES Indonesia)
Ayah Alesha Keisha Ardani, Wiyono saat ditemui di rumahnya di Lingkungan Stendo, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi (FOTO: Hafil Ahmad/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Efendi alias Epen (45) pelaku penganiayaan bayi Alesha Keisha Ardani hingga tewas pada awalnya membantah melakukan penganiayaan kepada Keisha. 

Warga arga Lingkungan Pakis Duren, Kelurahan Pakis, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi ini awalnya mengatakan Keisha terjatuh di kamar mandi. Namun setelah menjalani pemeriksaan, Epen mengakui telah menganiaya bayi berusia 22 bulan itu di dalam kamar anaknya.

Advertisement

“Kepada Ibu korban, saudara Efendi mengatakan anak itu terjatuh di kamar mandi. Tapi ia akhirnya mengaku korban di tenteng, yakni kaki di pegang dengan posisi kepala di bawah dan selanjutnya dibanting ke spring bad sebanyak 2 kali dan mengenai hanger (gantungan pakaian) yang terbuat dari besi. Saat di banting korban mengenai ranjang tidur yang terbuat dari kayu, sehingga keluar darah dari mulut korban,” ujar Kasatreskrim Polres Banyuwangi, AKP Sodik Efendi di Polres Banyuwangi, Senin (30/10/2017).

Kalau alasan dari pelaku, kata Sodik, Keisha saat dititipkan di rumahnya oleh ibu korban terus menangis. Pelaku sempat berusaha menenangkan Keisha namun tak berhasil sehingga ia emosi.

Sebelumnya, sambung Sodik, saat akan dilakukan penangkapan, Efendi hendak kabur dan berusaha meloncat dari jendela. Hal itu yang mambuat kecurigaan pihak Kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih jauh. Sampai berita ini diturunkan, hasil otopsi korban dari RSUD Blambangan masih belum selesai.

Sementara itu, ayah korban, Wiyono mengaku, sangat terpukul dengan kejadian yang menimpa putri kesayangannya itu. Dia juga baru mengetahui bahwa, Epen merupakan langganan ojek istrinya.

“Setahu saya, Keisha diasuh sendiri sama ibunya, tidak pernah dititipkan. Waktu jam 9 pagi saya dapat kabar anak saya di rumah sakit, langsung saya ke RS Fatimah,” kata Wiyono yang bekerja sebagai tukang bangunan itu.

Saat mengetahui pelaku, Epen, berada di RS Fatimah, kata Wiyono, sontak dia kaget dan hendak mengamuk terhadap pelaku. Namun, pihak keluarga Wiyono ada yang melerai dan berusaha menenangkannya. 

“Saya sempat emosi tapi keluarga saya menenangkan. Saya minta pelaku dihukum berat,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Alesha Keisha Ardani, bayi pasangan Wiyono dan Rina Muniarsih, asal Banyuwangi meninggal dunia secara tragis. Bayi berusia 22 bulan itu meninggal setelah dilempar ke kasur oleh Efendi (45) alias Epen, yang tak lain orang yang diminta menjaga Keisha oleh Rina. Peristiwa ini terjadi Sabtu (28/10/2017) pagi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES