Ceramah di Ponpes Al Hikmah, Ini Yang Diulas Kapolres Malang
TIMESINDONESIA, MALANG – Keliling untuk ceramah ke Pondok Pesantren (Ponpes), Lembaga Pendidikan dan majelis taklim serta organisasi keagamaan dan kemasyarakatan, sudah biasa dilakukan oleh Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung. Kali ini, ia ceramah kebangsaan soal menangkal radikalisme dan pemberantasan narkoba di Ponpes Al Hikmah Lil Muttaqin, Kuwolu, Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Hadir sebagai jemaah dalam acara terserbut, kurang lebih 700 santri dan siswa yang ada di linkungan Ponpes Al Hikmah Lil Muttaqin, dibawah naungan Yayasan Pendidikan Al Hikmah, Senin (200/12/2017).
Advertisement
Kapolres Malang didampingi Kasat Narkoba, AKP Samsul Hidayat, Kasat Sabhara, H Mohammad Lutfi dan Kapolsek Bululawang, Kompol Supari, serta Camat Bululawang, Suroto, dan perangkat Desa Kuwolu. Seluruh jajaran dewan guru di bawah naungan YP Al Hikmah juga hadir dan mengikuti acara tersebut.
“Terima kasih atas kehadiran bapak Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung. Semoga banyak ilmu yang diberikan kepada para santri dan siswa di sini. Apalagi soal radikalisme dan narkoba yang sudah mengancam generasi muda saat ini,” kata Dewan Pengurus Ponpes Al Hikmah Lil Muttaqin, H Nur Hamim, salam sambutannya.
Sementara itu, AKBP Yade Setiawan Ujung, dalam ceramahnya memulai sejarah NKRI dan peran para Ulama Nahdlatul Ulama (NU) seperti KH Hasyim Asyari, yang mengeluarkan resolusi jihad untuk melawan penjajah.
“Yang banyak berjasa pada bangsa ini adalah para ulama. Terutama ulama NU, seperti KH Hasyim Asyari, yang mengeluarkan Resolusi Jihad. Fardu Ain rakyat Indonesia ikut berperang mengangkat senjata melawan penjajah,” jelasnya.
Ia juga juga menyampaikan apresiasi pemerintah kepada kaum santri, ulama dan pesantren. Karena perjuangannya untuk merebut kemerdekaan bangsa Indoensia. “Maka lahirlah Hari Santri Nasional yang ditetapkan pada 22 Oktober,” katanya.
Generasi muda katanya, saat ini jangan mudah terpengaruh dengan rayuan Narkoba dan perilaku radikan yang berkedok agama. “Terutama kaum santri harus kokoh dalam mempertahankan Pancasila dan NKRI dan berantas narkoba. Indonesia saat ini sudah darurat Narkoba,” tegasnya.
Pancasila sudah final. Di dalamnya yang merumuskan Pancasila adalah para ulama. Dan hakikat Islam yang sebenarnya adalah Islam Rahmatal Lil Alamin, Islam Moderat, Islam damai, yang sangat toleran.
“Siapa yang tahu ardi Hubbul Wathan Minal Iman?,” tanya Kapolres di hadapan para santri. Seorang santri langsung berdiri mengacungkan tangnnya untuk menjawab pertanyaan Kapolres. “Cinta Tanah Air adalah bagian dari Iman,” kata seorang santri.
Tanpa berpikir panjang, Kapolres Malang langsung memberikan amplop putih berisi duit untuk santri yang bisa menjawab tersebut. ”Itu hadiah untuk santri yang cerdas. Karena sudah benar menjawab pertanyaan saya,” ucapnya diatas pentas.
Saat ceramah, Kapolres Malang banyak memberikan hadiah kepada para santri dan siswa karena setiap pertanyaan yang diajukan bisa terjawab dengan benar. Bahkan ada yang dapat hadiah hingga dua kali dari Kapolres, karena menjawab pertanyaan dengan benar.
“Luar biasa. Hamper semua pertanyaan saya bisa dijawab. Terus belajar dan menjadi generasi berprestasi. Karena anda nantinya yang akan menjadi penerus bangsa ini,” kata YS Ujung.
YS Ujung juga secara detail menjelaskan Indonesia Darurat Narkoba. Jutaan generasi muda sudah terjangkit narkoba. Dari itu, santri dan para guru harus ikut serta memberantas narkoba. “Jangan main-main dengan narkoba. Karena akan membunuh masa depan anda semua,” katanya.
Terakhir, YS Ujung juga berpesan untuk para santri dan siswa untuk tidak ‘diperbudak’ oleh kecanggihan teknologi. Tapi harus ‘memperbudak teknologi. Yakni menjadikan media social atau digital semagai media untuk berdakwah. Menyebarkan kebaikan kepada publik. Jangan malah menyebarkan hoax atau ujaran kebencian,” harapnya.
Usai ceramah, YS Ujung langsung memberikan kitab ratusan salaf kepada perwakilan Ponpes Al Hikmah Lil Muttaqin dan cendera mata. “Sekali lagi terima kasih atas kedatangan pak Kabpolres ke pondok ini,” kata H Nur Hamim. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rochmat Shobirin |