Peristiwa Daerah

Bawa Seekor Anjing dan Memalak Pelajar, Empat Anak Punk Diamankan

Senin, 27 November 2017 - 16:16 | 50.96k
Anak pank yang diamankan di markas Satpol PP Kabupaten Probolinggo (FOTO: Dicko W/ TIMES Indonesia)
Anak pank yang diamankan di markas Satpol PP Kabupaten Probolinggo (FOTO: Dicko W/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Empat anak punk yang berkeliaran di Kraksaan, Kabupaten Proboliggo, diamankan Satpol PP setempat. Mereka digrebek saat sedang pesta miras jenis arak di Alun-Alun Kraksaan.

Empat anak punk tesebut telah meresahkan masyarakat, karena mereka tak pulang-pulang siang dan malam di Alun-Alun, Senin (27/11/2017).

Advertisement

Selain berhasil mengamankan satu botol minuman arak dari anak punk. Petugas juga mengamankan satu ekor anjing yang selalu dibawa oleh mereka.

Bahkan, mereka dikenal menarget anak sekolah SMP dan SD dengan meminta uang, saat pelajar tersebut main ke Alun-Alun.

Sempat terjadi kejar-kejaran antara Satpol PP dan anak punk terjsebut. Mereka sempat berhamburan lari ke luar alun-alun sambil membawa arak dan seekor anjing.

Namun, pelariannya gagal,  karena TRC mengepung mereka. Satu orang diantara anak punk bertato tersebut berasal dari Kraksaan, dan tiga orang lainnya berasal dari Kota Probolinggo.

Sebelumnya, Tim Reaksi Cepat (TRC) telah mengincar mereka yang selalu bikin gaduh di alun-alun, karena mendapat laporan warga, bahwa mereka menarget anak pelajar dan pesta arak siang malam.

Dengan modal seekor anjing, mereka menakut-nakuti para pelajar, agar memberikan uang sisa uang sakunya.

Budi Utomo, Koordinator lapangan Satpol PP Kabupaten Probolinggo, mengungkapkan bahwa empat anak punk itu telah menjadi sorotan dan meresahkan warga sekitar Kraksaan.

Dirinya langsung melakukan melakukan penggerebekan setelah mendapat laporan warga kondisi para anak punk berkumpul sedang pesta arak.

“Mereka menarget palajar yang ke alun-alun dengan bermodal anjing. Kami amankan mereka saat sedang pesta miras jenis arak di tengah alun-alun. Mereka sering memalak warga dan pelajar, jika tidak dituruti ditakut-takuti dengan anjingnya,” terang Budi Utomo.

Selanjutnya pihak Sapol PP akan mendata dan melakukan pembinaan. Yang kemudian memanggil kepala desa dan keluarganya. Diketahui, mereka adalah remaja putus sekolah.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES