Peristiwa Daerah

Tjahjo: Tradisi Ngimbuhi Hanya Ada di Pasar Rakyat

Senin, 04 Desember 2017 - 20:24 | 31.10k
ILUSTRASI - Pasar tradisoonal (FOTO: Dok.TIMES Indonesia)
ILUSTRASI - Pasar tradisoonal (FOTO: Dok.TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBER – Kepala Badan Perwakilan Wilayah (Baperwil) V Jember R. Tjahjo Widodo mengatakan bahwa program 5.000 pasar rakyat ber-SNI (Standar Nasional Indonesia) yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) jangan sampai mematikan karakter dari pasar rakyat itu sendiri. Karakter yang dimaksud yakni terkait berbagai kearifan lokal yang hidup bersama para penjual dan pembeli di pasar rakyat.

Kepada TIMES Indonesia, Tjahjo mengatakan kearifan lokal tersebut seperti di antaranya, kegiatan tawar-menawar antara pembeli dan penjual, adanya kebiasaan ngimbuhi atau memberikan kelebihan barang dari penjual kepada pembelinya, dan adanya jual beli barang secara eceran.

Advertisement

"Semua itu hanya ada di pasar rakyat dan tidak mungkin ada di pasar-pasar modern," kata Tjahjo di ruang kerjanya, Gedung Baperwil V Jember, Jalan Kalimantan, Jember, pada Senin (4/11/2017).

Tjahjo juga menyatakan bahwa tidak mudah untuk menjadikan pasar rakyat menjadi pasar ber-SNI. Pasalnya selama ini pasar rakyat sudah kadung identik dengan kondisi yang kotor dan semerawut.

"Jadi harus ada keinginan kuat juga dari para pedagangnya. Mereka ini yang pertama kali harus didorong dan diyakinkan, bahwa jika pasarnya ber-SNI mereka akan merasa seperti berjualan di pasar yang mewah," terangnya.

Para pedagang tentu bukan satu-satunya pihak yang harus didorong agar program 5.000 pasar rakyat ber-SNI pada 2019 terwujud. Tjahjo mengatakan bahwa seluruh instansi terkait juga harus didorong agar memiliki keinginan yang sama kuatnya untuk mewujudkan program itu.

"Seperti dinas perdagangan, dinas lingkungan hidup, polres, kodim, dan perbankan. Semua harus satu suara," imbuh pecinta burung tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES