Kajari Berharap Tidak Ada Korupsi di Sidoarjo

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sidoarjo, Budi Handaka SH. MH. berharap tidak ada tindak pidana Korupsi di Kabupaten Sidoarjo.
Lewat Tim Pengawalan, Pengamanan Pembangunan Pemerintahan Daerah (TP4D) yang dikomandoi Kasi Intel Idham Kholid, Kejari Sidoarjo akan mengedepankan pendekatan preventif dan persuasif dalam mengawal pengelolaan atau penggunaan uang negara di semua instansi (Pemkab Sidoarjo) dan keuangan desa (dana desa).
Advertisement
“TP4D Kejari Sidoarjo siap memberikan kontribusi dan akan mengedepankan langkah preventif dan persuasif serta pendampingan hukum dalam mengawal pengelolaan keuangan negara di Pemerintah Derah (Pemkab) maupun dana desa," kata Kajari Sidoarjo, Budi Handaka usai kegiatan peringati hari anti korupsi sedunia, jumat (8/12/2017).
Lebih jauh, mantan Aspidum Kejati NTT ini memaparkan jika penegakan hukum represif baru akan dilakukan ketika ditemukan bukti awal permulaan yang cukup adanya korupsi. Itupun setelah berkoordinasi dengan aparat pengawasan intern pemerintahan tentang telah terjadinya perbuatan melawan hukum, penyalahgunaan kewenangan dan atau perbuatan lainnya yang berakibat menimbulkan kerugian bagi keuangan negara.

"Tim TP4D akan melototi dan memantau semua penggunaan uang negara baik di pejabat pemerintah daerah, BUMN, BUMD maupun pemanfaatan dana desa agar tidak ada penyelewengan uang negara. Jika ada temuan penyelewangan maka akan kami tegur dan kami akan berkoordinadi dengan aparat intern Pemerintahan atau instansi tersebut," paparnya.
Pria asal Gunung Kidul, Jawa Tengah ini menegaskan jika sebenarnya penegakkan hukum yang berhasil adalah bila seluruh elemen masyarakat telah sadar dan patuh terhadap hukum serta rasa keadilan masyarakat terpenuhi.
"Untuk mewujudkan mimpi tersebut, saya berharap di Kabupaten Sidoarjo tidak ada Korupsi lagi, tidak ada lagi pejabat yang main main dengan uang negara hinga terjerat kasus korupsi. Maka dengan tidak mengabaikan penindakan represifnya, Kejari Sidoarjo akan mendorong penuh dan bekerjasama secara maksimal melakukan pencegahan represifnya," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |