Peristiwa Daerah

Kawasan Berbahaya Gunung Agung Diturunkan Jadi 6 Km

Kamis, 04 Januari 2018 - 18:13 | 191.19k
Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali (FOTO: Dok.TIMES Indonesia0
Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali (FOTO: Dok.TIMES Indonesia0
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Aktivitas vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, masih cukup tinggi dan fluktuatif. Hasil analisis data visual dan instrumental meliputi seismik, deformasi, dan geokimia, menunjukkan bahwa saat ini Gunung Agung masih berada dalam fase erupsi.

Material erupsi berupa lava yang mengisi kawah, hembusan, atau letusan abu, dan lontaran batuan di sekitar kawah masih berpotensi terjadi.

Advertisement

Sutopo Purwo Nugroho, kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, menyampaikan, data deformasi dalam beberapa hari terakhir juga menunjukkan tren stagnan. Kondisi itu mengindikasikan belum ada peningkatan pada sumber tekanan yang signifikan.

"Perkiraan potensi bahaya saat ini berupa lontaran batu pijar, pasir, kerikil, dan hujan abu pekat juga lahar hujan diperkirakan melanda area di dalam radius 6 kilometer dari kawah," ucapnya. Kamis (04/12/2018) sore.

Peta-Dampak-Erupsi-Gunung-Agung.jpgPeta kawasan rawan bencana Gunung Agung Bali

Mendasarkan pada analisis terkini tersebut maka PVMBG masih menetapkan status Awas (Level 4). Namun daerah berbahaya diturunkan yang sebelumnya daerah berbahaya adalah daerah di dalam radius 8 sampai 10 kilometer menjadi 6 kilometer. 

"Artinya masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas apapun di dalam radius 6 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung. Penurunan daerah berbahaya ini terhitung mulai hari ini," ungkapnya. 

Menurut Sutopo, hal ini untuk mengambil langkah-langkah penanganan pengungsi dengan penurunan daerah berbahaya yaitu menjadi di dalam radius 6 kilometer maka ribuan masyarakat yang mengungsi yang berasal dari desa yang aman boleh pulang ke rumahnya masing-masing.

"Berdasarkan analisis peta kawasan rawan bencana, terdapat 12 desa di dalam radius 6 kilometer dari puncak kawah. 12 desa tersebut harus dikosongkan dan warganya harus mengungsi. Dari 12 desa tersebut terdapat 7 desa yang ada penduduknya dan 5 desa yang tidak ada penduduknya di dalam radius 6 kilometer dari puncak kawah," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES