Presdir Waagner-Biro: Jembatan Holtekamp Tunjukkan Kemampuan Terbaik Kami

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dua Bentang Tengah Jembatan Holtekamp sudah siap diangkat dan dipasang untuk dijadikan jembatan utuh, Jembatan Holtekamp.
Presiden Direktur Waagner Biro Indonesia, Ernest Guillaume mengatakan Jembatan Holtekamp ini adalah buah hasil dari kemampuan terbaik tim Waagner Biro Indonesia mulai dari proses awal sampai akhir pembangunan.
Advertisement
Jembatan Holtekamp ini juga sebagai komitmen Waagner-Biro Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan dan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Waagner Biro Indonesia telah merancang dan membuat jembatan-jembatan kokoh dan cantik yang menjadi landmark di Indonesia sejak tahun 1996.
Demikian petikan wawancara TIMES Indonesia dengan Ernest Guillaume, di Jakarta, Kamis (18/1/2018).
Berapa lama Tim Waagner-Biro menyelesaikan Jembatan Holtekamp ini?
Kami menghabiskan setidaknya satu tahun untuk merancang dan merencanakan setiap detail perjalanan ini dari mulai pabrikasi, perakitan, transportasi dan pemasangan jembatan yang indah ini sehingga kami yakin akan berhasil.
Mengapa Anda memilih Surabaya sebagai tempat perakitan Dua Bentang Tengah jembatan ini?
Kami punya banyak pilihan. Namun pilihan yang terbaik adalah Surabaya karena Surabaya adalah satu-satunya tempat terdekat dengan lokasi Jembatan di Jayapura.
Apa yang membuat Anda memilih metode pemasangan seperti ini?
Metode awal yang dipilih oleh pemilik, memerlukan waktu 2 tahun untuk penyelesaiannya dan belum memperhitungkan frekuensi gempa yang tinggi di Jayapura. Kalau kita memakai metode tersebut, kemungkinan terjadi gempa besar pada saat pemasangan selama dua tahun, akan sangat tinggi. Sedangkan kami hanya membutuhkan 8 bulan untuk pemasangan.
Apakah metode ini sudah pernah dilakukan di Indonesia sebelumnya?
Cara pengangkutan jembatan lengkung ini belum pernah dilakukan di Indonesia sebelumnya. Tapi metode ini telah digunakan di Amerika Utara, Eropa dan Rusia. Namun ini adalah untuk pertama kalinya, di seluruh dunia, sebuah jembatan lengkung diangkut sejauh 3200 km melalui laut. Ini unik dan Waagner-Biro lah yang pertama kali melakukannya.
Apa langkah selanjutnya yang harus dilakukan sebelum Bentang Tengah pada akhirnya dapat diangkat?
Sekarang ada banyak hal yang perlu dipersiapkan, diperiksa dan diperiksa ulang. Tapi kami berharap bisa mengangkat Cendrawasih (Bentang pertama) ke posisi finalnya di minggu ke-3 Januari diikuti oleh Kasuari (Bentang kedua) 10 hari kemudian.
Menurut Anda, apa kendala yang paling sulit yang harus diatasi oleh tim Waagner-Biro?
Kendala paling sulit adalah meyakinkan begitu banyak orang yang meragukan bahwa inilah satu-satunya cara yang masuk akal untuk membangun jembatan ini.
Melihat perkembangan Jembatan Holtekamp saat ini, bagaimana perasaan tim Waagner-Biro saat ini?
Semua orang sangat bangga. Bersyukur kepada Tuhan bahwa Dia memberi kita imajinasi dan kekuatan untuk melakukan proyek ini (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Indonesia |