PT Kertas Leces Lelang Puluhan Alat Berat, Mobil dan Motor

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Satu persatu, aset PT. Kertas Leces di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, dilepas dengan mekanisme lelang. Kali ini, yang dilelang adalah alat berat, mobil dan motor dengan nilai sekitar Rp 5 Miliar.

Lelang dilakukan melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jember, dan dibuka mulai 1 Maret nanti.

Advertisement

Hasil dari penjualan aset tersebut nantinya akan dibayarkan hak-hak normatif ribuan karyawan yang belum dibayarkan.

Dari pantauan TIMES Indonesia, kabar tentang lelang aset PT. Kertas Leces ini telah banyak beredar di media sosial (medsos). Mulai dari grup WhatsAp (WA) berantai sampai facebook.

Dikonfirmasi tentang ini, Ketua Gerakan Bersama karyawan PT Kertas Leces, Karyono, tak menampik kabar tersebut. “Lelang aset ini akan dilakukan oleh via KPKNL jember,” ujarnya.

Dari data yang ada, ada tiga item yang akan dilelang dari aset PTKL tersebut. Pertaamaz kendaraan roda dua dengan nilai Rp 45,8 juta. Kalau roda dua yang dilelang mulai rakitan tahun 1973 hingga tahun 2004.

Kemudian yang kedua, ada alat berat juga akan dilelang dengan tahun buatan tahun 1980 hingga tahun 2010. Kendaraan alat berat seperti forlift whelloader whell dozer dan forklift clamp ikut dilelang dengan total limit Rp3,1 Miliar.

Yang ketiga, yaitu kendaraan roda empat dari tahun buatan 1980 hingga tahun 2008, dengan limit dana RP1,5 miliar. “Kalau ada waktu bisa langsung dilihat di PTKL (PT. Kertas Leces, Red),” ujarnya.

Bagi PTKL, lelang aset ini bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya, beberapa aset eks pabrik kertas tertua kedua di Indonesia ini juga telah dilelang. 

Yang terbaru, penjualan aset tanah dan bangunan di Surabaya. Hasil dari penjualan aset ini, digunakan untuk memenuhi hak 1486 dari total 1879 karyawan, medio kedua Januari 2018 lalu. 

Sebagai informasi, PT Kertas Leces merupakan pabrik kertas tertua kedua di Indonesia, yang didirikan pada 1939 di era penjajahan Belanda. Di masa Orde Baru, pabrik mengalami empat kali pengembangan. Luas area mencapai 64 hektar.

Tapi, terhitung sejak 30 Juni 2015, perusahaan yang terletak di Jalan Lumajang, Kecamatan Leces tersebut, telah berhenti beroperasi secara total. Ribuan karyawannya, dirumahkan. Kecuali 22 orang sebagai tim transisi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.