Harimau Sumatera Mati Dibantai Warga, ProFauna: Pemerintah Tidak Sigap

TIMESINDONESIA, MALANG – ProFauna Indonesia menyesalkan tindakan masyarakat yang membunuh seekor harimau sumatera yang dianggap menganggu dan mengancam keselamatan warga.
Lembaga yang peduli terhadap lingkungan dan satwa ini juga mengkritik pemerintah yang tidak sigap dalam menangani konflik antara manusia da harimau.
Advertisement
Pernyataan Profauna terkait beredarnya foto tewasnya harimau sumatera di tangan warga.
"PROFAUNA Indonesia sangat menyesalkan tindakan masyarakat yang membabi buta dan menghakimi harimau itu dengan membantainya. Ini menunjukan kurang sigapnya pemerintah dalam menangani kasus konflik antara harimau dan masyarakat," tulis Rosek Nursahid, pendiri ProFauna, Minggu (4/3/2018),
"Pembantaian harimau ini tidak akan terjadi jika pemerintah sigap dengan menurunkan tim untuk evakuasi atau relokasi harimau malang tersebut.
Kasus ini semakin menambah panjang harimau yang mati di tangan manusia. Sang raja rimba kini tidak berdaya," tulisnya lagi.
Dalam foto bertanggal 28 Februari tersebut, terlihat seekor harimau sumatera tewas dan ditempatkan di bagian atap bangunan. Di bawah harimau tersebut, banyak berkerubung warga yang mengabadikan dengan kamera ponsel.
Pada salah satu foto yang diunggah ke situs Facebook, tertulis keterangan "Harimau yang meresahkan Masyarakat Kec. Batang Natal Telah tewas pagi ini dihajar massa Di Desa Bangkelang. - di Muarasoma, Sumatera Utara, Indonesia. Foto ini diunggah pada 28 Februari 2018.
Akun atas nama Sumarlin Lubis juga mengunggah keterangan, "kami atas nama masyarat kec Batang Natal kab. Madina tidak butuh harimau (babiat). Yang kami butuhkan bagaimana caranya bisa cari nafkah ke hutan agar bisa bertahan hidup." (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Indonesia |