Peristiwa Daerah

Lebih 40 Jolen Dilarung di Balekambang dalam Ritual Jalanidhi Puja

Rabu, 14 Maret 2018 - 16:16 | 38.77k
Ritual Jalanidhi Puja di pantai Balekambang menjelang Hari Raya Nyepi dihadiri puluhan ribu umat Hindu. (FOTO: Istimewa)
Ritual Jalanidhi Puja di pantai Balekambang menjelang Hari Raya Nyepi dihadiri puluhan ribu umat Hindu. (FOTO: Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Puluhan ribu umat Hindu, Rabu (14/3/2018) siang melaksanakan ibadah Jalanidhi Puja di pantai Balekambang, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur. 

Lebih dari 43 jolen berbentuk joglo berasal dari seluruh Kecamatan yang terdapat pura di Malang Raya dilarung di laut Balekambang oleh umat Hindu sebagai persembahan Sang Hyang Baruna.

Advertisement

Ibadah ini mereka lakukan dua hari menjelang Hari Raya Nyepi yang akan jatuh pada tanggal 17-18 Maret 2018 mendatang. 

Dipimpin oleh Singgih Pandita Tanaya Nirmala, ibadah Jalanidhi Puja ini berlangsung khidmat dan dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara mewakili Bupati Malang serta anggota DPR RI Andreas Eddy Susetyo.

Ritual-Jalanidhi-Puja-di-pantai-Balekambang.jpg

"Jalanidhi Puja atau Melasti atau Melis atau Makiyis adalah prosesi spiritual keagamaan sebagai upaya penyucian alam semesta dari segala kekotoran dan kejahatan akibat dari perputaran karma selama 1 tahun yang penuh dengan intrik, gejolak, nafsu, dan berbagai sisi negatif terhadap kemanusiaan," kata Made. 

Penyucian ini tidak berhenti pada tataran alam semesta, tetapi juga pada diri setiap manusia Hindu, harus menyucikan diri dan lingkungannya. 

Di dalam Lontar Sang Hyang Aji Swamandala memang disebut: angayutaken laraning jagat, paklesa letuhing bhuvana, yang artinya untuk melenyapkan penderitaan masyarakat dan kotoran dunia (alam).

Sedangkan di dalam lontar Sundarigama dinyatakan : amet sarining amrtha kamandalu ritelenging samudra, yang artinya untuk memperoleh air suci kehidupan di tengah-tengah lautan. 

Ritual-Jalanidhi-Puja-di-pantai-Balekambang-3.jpg

Laut sebagai sumber amerta karena laut/segara dipercaya dan diyakini mampu melebur segala kekotoran yang diakibatkan oleh api nafsu manusia yang berupa tindakan kotor/jahat dan Iain-Iainnya. 

Karena itulah kemudian ada ritual Mendak Toya Anyar Ngiring Ida Batara Pura Luhur Amerta Jati. Salah satu ritualnya adalah mengambil air laut sebagai syarat untuk mensucikan diri bagi seluruh umat Hindu yang menjalani ritual. Air itulah yang disiramkan sedikit demi sedikit ke seluruh umat.

Ritual Jalanidhi Puja di Pantai Balekambang itu berakhir sekitar pukul 13.00. Lebih dari 20 jolen dilarung ke tengah laut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES