Ustadz Arifin: Bertoleransi Dapat Dimulai dari Keluarga
TIMESINDONESIA, JEMBER – Ustadz Muhammad Arifin Ilham mengisi tausiah dalam seminar dan deklarasi anti-hoaks yang digelar Polres Jember di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember, Jawa Timur, Senin, (19/3/2018).
Salah satu poin yang disampaikan Ustadz Arifin di dalam tausiyahnya yakni mengajak masyarakat Jember untuk mewaspadai bahaya berita bohong alias hoaks.
Dia menyampaikan bahwa masyarakat harus cerdas dalam menyaring informasi yang diperolehnya. Masyarakat, lanjutnya, jangan menelan mentah-mentah informasi yang didapatnya dari pihak lain.
"Rasullullah mengajarkan kita harus ber-tabayyun," tegas Ustadz Arifin Ilham di hadapan ribuan tamu undangan.
Dia juga menyampaikan bahwa hoaks bukan merupakan fenomena yang baru saja terjadi. Hoaks, lanjutnya, sudah ada sejak jaman Rasulullah.
Tidak hanya itu, pengasuh majelis taklim Adz-Dzikra tersebut juga mengatakan bahwa masyarakat juga harus dapat menerima berbagai perbedaan yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk perbedaan dalam keyakinan. Menurutnya hal tersebut penting dipahami agar tercipta kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Bertoleransi dapat dimulai dari keluarga. Suami istri harus bisa menerima perbedaan dan saling berinteraksi baik dalam sentuhan fisik maupun batin. Karena lewat sentuhan fisik itu dapat menciptakan rasa kasih sayang. Begitu pula saling bersalaman dan saling menyapa dapat menciptakan kerukunan," terangnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Widodo Irianto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |