Gerakan 'Sidoarjo Positif' untuk Tangkal Hoaks dan Menjaga Keutuhan NKRI

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Berawal dari keakraban melalui komunikasi di grup media sosial, komunitas pemuda-pemudi ini menggelar acara Kopi Darat (Kopdar) Arek Sidoarjo dan me-launching Gerakan Sidoarjo Positif.
Gerakan Sidoarjo Positif adalah gerakan komunitas pemuda Sidoarjo yang bertujuan menciptakan ruang interaksi digital serta forum pelatihan edukatif untuk generasi muda milenial dan masyarakat luas.
Advertisement
"Gerakan Sidoarjo Positif merupakan embrio yang menjadi titik awal aksi nyata kami di tengah masyarakat. Untuk itu seluruh pemuda khususnya di Sidoarjo, bergeraklah untuk masyarakat, kalau kita bisa menyentuh masyarakat, merangkul dengan baik dan membina dengan sabar, maka bangsa ini akan menjadi kuat, mandiri dan makmur.” kata Ketua Gerakan Sidoarjo Positif, Satya Adhi Wicaksana, kepada TIMES Indonesia, Selasa (20/3/2018).
Gerakan Sidoarjo Positif yang di-launching pada Sabtu (17/3/2018) di Cafe Medan Sidoarjo tersebut dihadiri sejumlah generasi muda dari segala elemen masyarakat. Lahirnya Gerakan Sidoarjo Positif untuk menyalurkan hobi generasi muda Sidoarjo agar bermanfaat bagi masyarakat (berdampak positif red)
"Aktivitas mayoritas pemuda di Sidoarjo selama ini hanya terfokus pada hobi masing-masing. Namun hobi tersebut hanya untuk menyalurkan kesenangan mereka, dan justru cenderung kurang positif. Padahal hobi dan aktivitas pemuda sebenarnya bisa diarahkan untuk kemanfaatan masyarakat. Masih banyak pemuda yang belum sadar akan perannya di masyarakat," papar Satya mahasiswa akhir jurusan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang ini.
Satya menambahkan jika generasi muda ingin bergerak, mereka bisa dengan mudah membantu warga yang belum memiliki keahlian. Melalui komunitas Sidoarjo Positif ini, anak-anak muda bisa diajak melakukan kegiatan yang lebih positif lagi.
"Kegiatan nyata positif yang bisa dilakukan seperti penyuluhan kesehatan reproduksi wanita dan pelatihan konten kreatif untuk anak muda. Mari kita saling berjejaring, belajar dan berkontribusi untuk generasi muda dan masyarakat luas," imbuhnya.
Lebih jauh Satya menjelaskan saat ini peran media sosial (medsos) memiliki pengaruh kuat di masyarakat, maka sering dimanfaatkan orang atau kelompok yang tak bertanggung jawab untuk menyebarkan berita hoaks atau berita bohong.
"Medsos saat ini banyak disalah gunakan oleh pihak tak bertanggung jawab. Berita-berita hoaks yang dimunculkan di medsos sering berbau sara (suku, agama, ras dan antar golongan). Padahal berita hoaks seperti itu bisa merongrong keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Maka dari itu, Pemuda sebagai kelompok milenial harus lebih melek teknologi, dan diharapkan bisa lebih bijaksana menyaring informasi yang beredar di media sosial agar tidak terpengaruh berita berita bohong tersebut," harap Satya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rochmat Shobirin |