Goedang Loekisan Usung Karya Dua Sejoli Joko Gundul - Sri Lestari

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pasangan pelukis Joko Sulistiono "Gundul" dan Sri Lestari Pujihastuti, akhirnya menampilkan karya terbaik mereka melalui manajemen Goedang Loekisan, di Taman Dayu Golf and Resort Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (6/4/2018).
Banyak keindahan tersirat. Baik Joko Gundul maupun Sri Lestari memiliki cara untuk memanjakan mata dan melarutkan penikmatnya. Tapi siapa sangka, lukisan tidak hanya tentang goresan. Ada kisah kehidupan, juga energi.
Advertisement
Abidin Ezra, pemilik Goedang Loekisan (FOTO: Lely Yuana/ TIMES-Indonesia)
Joko memiliki power tinggi. Pria kelahiran Yogyakarta tersebut merupakan pelukis kontemporer yang masuk dalam lima besar Philip Morris Indonesia Art Award, selain itu ia telah malang melintang pada beberapa pameran nasional maupun internasional.
“Joko adalah pelukis yang sangat cerdas dan hebat, dia pribadi unik serta agak aneh,” terang Abidin Ezra, selaku pemilik Goedang Loekisan, Jumat (6/4/2018).
Abidin bahkan mengagumi dan mengoleksi karya - karya pelukis yang sempat vakum pada 2010 - 2013 silam.
Dalam masa pengasingan diri, sang istri mulai belajar melukis dari nol. Hingga akhirnya mampu membangkitkan optimisme Joko Gundul untuk menggores kuas kembali.
Kolaborasi mereka berdua diwujudkan Goedang Loekisan dalam pameran bertajuk Couple#1 di Taman Dayu Golf and Resort Pasuruan, Jawa Timur, selama sebulan ke depan.
Beberapa karya Joko kali ini mengusung goresan berseri. Mulai Seri Tarian Jiwa, Seri Hewan, Seri Satria, Seri Dewa - Dewa, Seri Dewi - Dewi, dan Seri Dinamis dengan ukuran mulai 80 x 100 cm dan 150 x 150 cm. Sedangkan untuk masterpiece berupa lukisan berukuran 200 x 300 cm.
Sang istri memilih sosok - sosok perempuan cantik dalam goresan dekoratif. Menampilkan aneka warna penuh keceriaan pemberi semangat, Taman Hati, Sang Penakluk, Bidadari, Limanjiwo, Tanam Buah, dan Santai. Setidaknya hal itu membawa Joko ikut larut dengan karya yang ia buat kali ini. Dominasi warna biru laut cerah dan tetap dengan sisi maskulin Joko yang misterius.
“Kolaborasi mengasyikkan, tentang hubungan suami istri yang tersalurkan dalam karya. Nantinya pameran ini akan berlanjut ke Surabaya,” pungkasnya.
Diakui Abidin, tak banyak pasangan pelukis menampilkan karya bersama. Bahkan bisa dibilang jarang, karena sulitnya menyatukan karya mereka dalam sebuah pameran. Namun ia optimis dalam waktu dekat, Goedang Loekisan akan mengangkat beberapa karya pasangan pelukis lain untuk tampil di hadapan publik serta kolektor lukisan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Widodo Irianto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |