Peristiwa Daerah

IKA At-Taufiqiyah Cabang Malang Resmi Dibentuk

Senin, 09 April 2018 - 20:46 | 47.71k
Para anggota dan Pengurus IKA At-Taufiqiyah Kota Malang, saat foto bersama usai deklarasi IKA At-Taufiqiyah Kota Malang. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)
Para anggota dan Pengurus IKA At-Taufiqiyah Kota Malang, saat foto bersama usai deklarasi IKA At-Taufiqiyah Kota Malang. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Puluhan alumni Pondok Pesantren (Ponpes) At-Taufiqiyah Sumenep Madura, mendeklarasikan Ikatan Alumni (IKA) At-Taufiqiyah Cabang Malang. Kini, IKA At-Taufiqiyah Cabang Malang resmi terbentuk.

Dibentuknya IKA At-Taufiqiyah Cabang Malang itu dibektikan dengan deklarasi, yang dihelat Sabtu (7/4/2018) oleh puluhan alumni Pesantren At- Taufiqiyah Aengbaja Raja, Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Advertisement

Deklarasi tersebut dikemas dengan diskusi bertajuk "Revitalisasi Organisasi Dalam Mewujudkan Pengurus yang Progresif dan Kreatif", di Papimoon Coffeeston, Jalan Joyo Agung, Kota Malang.

Sebelum diskusi, digelar pengukuhan Pengurus IKA At- Taufiqiyah Cabang Malang. Hadir untuk melantik pengurus IKA At- Taufiqiyah Cabang Malang, Ketua Dewan Penasehat Abdul Aziz, yang juga Direktur Eksekutif Lingkar Study Wacana (LSW) Indonesia.

Pembentukan IKA At- Taufiqiyah Cabang Malang itu, sudah mendapatkan restu dari Dewan Pelindung sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren At-Taufiqiyah, KH Imam Hasyim.

“Saya meminta langsung kepada anada Abdul Aziz, agar membimbing para alumni At-Taufiqiyah yang ada di Malang. Agar terarah, dan mampu menangkal berbagai aliran, utamanya yang berbau radikalisme,” jelas Kiai Imam Hasyim, yang juga mantan Ketua DPRD Kabupaten Sumenep.

Sementara, menurut Abdul Aziz, yang juga  sebagai pembicara dalam diskusi di acara tersebut, bahwa lulusan At-Taufiqiyah harus menjadi alumni yang idealis dan kreatif memberikan sumbangsih terhadap Pesantren.

“Sehingga keberadaan IKA At- Taufiqiyah bisa menjadi pelopor dalam mendirikan organisasi kepesantrenan di tingkatan alumni yang bernama (IKA) At-Taufiqiyah di Jawa Timur khususnya,” katanya.

Lewat lembaga IKA ini katanya, diharapkan bisa mempersatukan para alumni At-Taufiqiyah  secara kesuluruhan, lintas angkatan di masing-masing daerah, Kabupaten dan Kota seluruh Indonesia.

“Untuk menjadi orang besar, kuncinya adalah berorganisasi, dan juga harus idealis. Jangan sampai hanya otaknya yang idealis tapi perutnya kapitalis,” tegas Aziz, yang kini mengajar mata kuliah Kewarganegaraan dan Pancasila di berbagai Kampus di Kota Malang.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pengurus IKA At-Taufiqiyah Cabang Malang, Mohammad Syarifan Nahdi, putra dari KH Ilyasi Siradj menyampaikan, bahwa pembentukan Ikatan Alumni At-Taufiqiyah diharapkan bisa menjadi organisasi pemersatu alumni dan menjalin tali silaturrahim antar alumni.

“Kami akan segera rapat kerja, untuk menyusun program selama satu periode ke depan. Mudah-mudahan keberadaan IKA At-Taufiqiyah nanti bisa memberikan sumbangsih kepada masyarakat. Jadi, tidak hanya kepada alumni,” terangnya.

Diketahui, selain dihadiri oleh anggota IKA At-Taufiqiyah Kota Malang, juga hadir para pengurus Ikatan Pemuda At-Taufiqiyah (IPMA) Kabupaten Sumenep, Ikatan Pemuda dan Mahasiswa Alumni At-Taufiqiyah, Kabupaten Jember, dan utusan dari IPMA Pamekasan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES