Peristiwa Daerah

Kandidat Calon Ketua PCNU Mulai Bermunculan

Rabu, 11 April 2018 - 10:52 | 216.52k
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kurang dari dua minggu, Konfrensi Cabang Nahdlatul Ulama (Konfrencab NU) Kabupaten Banyuwangi, akan diselenggarakan. Sejumlah kandidat calon Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi mulai bermunculan menjelang pelaksanaan Konfercab tersebut. 

Acara tersebut rencananya akan diselenggarakan di Pondok Pesantren Ibnu Sina, Desa Setail, Genteng, Banyuwangi, Sabtu (21/4/2018). 

Advertisement

Beberapa tokoh yang siap menjadi kandidat ketua tanfidziyah dan sudah menjadi perbincangan kaum nahdliyin Banyuwangi, diantaranya, KH. Ahmad Munib Syafa’at (Gus Munib), KH. Ali Makki Zaini (Gus Makki), Guntur Al-Badri, H. Ahmad Mushollin, hingga KH. Abdillah As’ad (Gus As’ad). 

Terakhir, nama KH. Sholehuddin (Gus Sholeh) menantu Kiai Abbas, Tugung juga muncul meramaikan bursa pencalonan Ketua Tanfidziyah.

Jika dilihat dari profil dan rekam jejak para kandidat yang muncul, semuanya memang layak menjadi orang nomor satu di PCNU Banyuwangi. 

Yang pertama adalah Gus Munib selain Ketua PC RMI NU Banyuwangi juga sebagai salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Blokagung. Selain itu, Gus Munib juga menjabat sebagai Rektor Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) dan anggota DPRD Banyuwangi.

Berikutnya yaitu Gus Makki, Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Hidayah, Parijatah, Srono, Banyuwangi, saat ini menjadi Rois Syuriah MWC NU Srono dan Pengurus Pusat Lembaga Bahtsul Masail PBNU. 

Di tengah kesibukannya tersebut, Gus Makki juga aktif mengisi pengajian-pengajian dan menjadi narasumber dalam kegiatan-kegiatan Badan Otonom NU maupun Lembaga.

Kandidat yang ketiga yaitu Guntur Al-Badri, pria yang saat ini menjabat sekretaris PCNU Banyuwangi, ini mulai berkiprah di NU berawal dari pengalaman organisasi sejak dari IPNU, Ansor hingga menjadi Pengurus NU di tingkat ranting hingga Cabang. 

Alumni pondok pesantren Salafiyah syafiiyah, Sukorejo, Situbondo ini juga pernah menjabat sebagai Ketua Pimpinan Cabang IPNU Banyuwangi dan hingga saat ini menjadi Pembina sekaligus majelis alumni.

Kandidat lainnya yang tak kalah hebatnya dengan calon lain adalah H. Imam Mushollin. Selain menjadi Ketua Tanfidziyah MWC NU Banyuwangi Kota, ia juga Kepala Sekolah MAN Banyuwangi. 

H. Mushollin juga dipercaya sebagai Ketua Yayasan Masjid Baitur Rohman Banyuwangi. Dan saat ini ia adalah satu-satunya Calon yang secara meyakinkan berani mendeklarasikan diri sebagai Calon Ketua PCNU Banyuwangi.

Selain keempat tokoh di atas, ada dua nama lain yang juga menjadi berbincangan warga Nahdliyin akan maju sebagai Calon Ketua PCNU Banyuwangi, yaitu KH. Abdillah As’ad dan KH. Sholehuddin. Gus As’ad dan Gus Sholeh digadang-gadang menjadi calon alternatif yang bisa mengimbangi keempat calon mainstream di atas.

Gus As’ad saat ini menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Modern Tahfidz Al-Azhar Muncar. Beliau juga Ketua Tim Aswaja NU Center yang juga mengurusi Pendidikan Kader Penggerak (PKP) NU. 

Sedangkan Gus Sholeh adalah nama terakhir yang wajib diperhitungkan, beliau adalah menantu dari Kiai besar dan salah satu ulama besar NU Banyuwangi, KH. Abbas, Tugung, Sempu, yang saat ini menjadi pengasuh Pondok Pesantren Al-Qibtiyah, Sempu dan juga salah satu murobbi majelis dzikrul khofiy sirrul asror nuswantoro.

KH. Ahmad Hisyam Syafaat, yang saat ini menjabat sebagai Rois Syuriah PCNU Banyuwangi, berharap, siapapun yang menjadi pemimpin, bisa membawa NU kedepan lebih baik. Kai yang juga pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Tegalsari itu, memberikan gambaran, bahwa tantangan menjadi pemimpin ke depan jelas lebih berat, "Untuk itu harus benar benar selektif dalam memilih. 

Memilih harus sesui kebutuhanya, apakah cocok dengan profesinya saat ini dan melihat sisi positif dan negatifnya calon, setelah itu baru menentukan pilihan," jelasnya. 

Menurut Kiai Hisyam, pemilihan ini memang tidak bisa lepas dari politik, akan tetapi hal itu bisa di minimalisir. Dalam pemilihan nanti, kiai Hisyam berharap bisa memilih calon yang terbaik dari yang baik. 

"Yang jelas manusia tidak ada yang sempurna, tetapi paling tidak kita bisa memilih pemimpin yang mendekati sempurna," ucapnya penuh harap.

Konfrensi Cabang Nahdlatul Ulama (Konfrencab NU) Kabupaten Banyuwangi,  akan digelar di Pondok Pesantren Ibnu Sina, Desa Setail, Genteng, Banyuwangi, 21-22 April 2018. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES