TIMESINDONESIA, BATU – Pawai budaya dalam rangkaian Rakor Komwil IV Apeksi ke-14 berlangsung meriah. Sepanjang Jalan Panglima Sudirman, Kota Batu menjadi panggung bagi ribuan peserta pawai.
13 kota peserta rakor tampil dengan keunikan masing-masing. Kota Batu sebagai tuan rumah, menampilkan ragam kesenian lokal, seperti Tari Sanduk, dan Tari Petik Tetanen, dan Reog.
Advertisement
Kota Malang sebagai tetangga tuan rumah, menampilkan tema pawai Grebeg Topeng Malangan.
Sementara, Mojokerto hadir dengan tema Kerajaan Majapahit. Begitu pun kota-kota lain, tampil dalam pawai dengan iringan musik daerah.
Madiun menampilkan perwujudan sebagai Kota Karismatik. Probolinggo dengan Tari Mbanyu, menampilkan para wanita membawa bumbung, buluh bambu untuk mengambil air.
Pasuruan menampilkan diri sebagai Kota Santri dan Kota Pusaka. Peserta menampilkan kendaraan hias berwujud bangunan bersejarah dan kesenian beragam budaya warga Pasuruan.
Blitar sebagai kota proklamator menyuguhkan keragaman budayanya. Umbul-umbul, barongan, dan rampak kendang asli buatan Blitar ditampilkan di hadapan ribuan warga masyarakat yang menyaksikan
Kota Mataram NTB, dengan 125 peserta pawai, menunjukkan permainan kendang.
Sejumlah wali kota dan perwakilan dari kota anggota Komwil IV turut menyaksikan. Mereka mengenakan busana daerah menyambut para peserta pawai di panggung kehormatan.
Hingga kini, pawai budaya dalam rangka Rakor Komwil IV Apeksi masih berlangsung. Penampilan kota-kota lain, seperti Bima, Kediri, dan Denpasar masih menanti. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Faizal R Arief |
| Publisher | : Sholihin Nur |
